Puan Tanam Padi, Pengamat: Ingin Terlihat Merakyat Seperti Jokowi Tapi Tidak Natural, Dipaksakan

13 November 2021, 15:45 WIB
Aksi Puan Maharani di Sawah saat Hujan-hujanan Dinilai Pencitraan, Terungkap 1 Perintah Megawati /Dok.DPR

GALAMEDIA – Aktivitas menanam padi di area persawahan Sendangmulyo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di tengah kondisi hujan yang dilakukan Ketua DPR RI, Puan Maharani menjadi sorotan.

Dalam keterangan resminya, Puan mendatangi area Persawahan Sendangmulyo, Sleman, DIY, Kamis, 11 November 2021.

Baca Juga: Ini 5 Manfaat Beras Merah untuk Kesehatan

Meski hujan deras, Puan ikut turun ke sawah untuk menanam padi bersama sejumlah petani perempuan di tengah lahan pertanian seluas enam hektar.

Selama menanam bibit padi, Puan juga berdialog dengan petani. Mengenakan caping dan sepatu khas petani, Puan sesekali berbicara menggunakan bahasa jawa.

Pengamat politik, Adi Prayitno menduga maksud Puan sebenarnya ingin merakyat, namun malah terkesan dipaksakan.

“Niatnya ingin terlihat merakyat, tapi tak natural, terkesan dipaksakan,” ujarnya pada wartawan dilansir Galamedia Sabtu, 13 November 2021.

Baca Juga: Luhut Binsar Panjaitan: Saya Powerful dan Sakti, Tapi Ada Orang yang Tak Bisa Saya Tolong

Sehingga kata Adi, wajar saja ada sejumlah pihak yang menilai aktivitas tersebut sebagai bagian dari pencitraan.

Pasalnya, petani sesungguhnya akan berhenti menanam padi di saat hujan turun.

“Karena Puan lebih petani dari petani sesungguhnya yang berhenti tanam padi di saat hujan. Puan malah tanam padi di tengah hujan. Wajar disorot dituding pencitraan,” jelasnya.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu mengatakan, Puan justru terkesan mau meniru Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membangun citra masyarakat.

Baca Juga: Terbang ke Papua, Jokowi Tutup Peparnas XVI 2021

“Membangun citra pro rakyat tak mesti niru Jokowi. Hujan-hujanan, masuk got, dan lain sebaginya,” tuturnya.

Padahal, lanjut Adi, Puan bisa menggunakan cara lain untuk menarik simpati publik.

Misalnya, Puan bisa membuat kebijakan yang ramah dengan petani, mengingat dia memiliki jabatan strategis sebagai Ketua DPR.

“Cukup bikin yang berpihak pada patani. Posisi Puan sebagai ketua DPR, kader terpenting partai pemenang pemilu, pasti bisa membuat regulasi yang ramah petani. Misalnya membuat standar harga terendah di saat musim panen padi. Petani selalu menjerit katena harga padi nyungsep di saat panen raya. Dibeli di bawah standar para tengkulak nakal,” terang Adi.

Baca Juga: Prabowo Ungkap Asal-usul Nama Belakangnya, Kira-kira Apa Ya?

“Puan bisa ngomong ke presiden, bisa melobi partai koalisi agar membuat kebijakan yang menyejahterakan petani. Ini model pencitraan yang elegan, rasional, dan sangat berguna bagi petani,” pungkasnya. ***

Editor: Muhammad Ibrahim

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler