Pemkot Bandung akan Perketat Aktivitas Libur Nataru

15 November 2021, 19:51 WIB
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial. /Hj. Ati Suprihatin/

GALAMEDIA - Mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 yang dikhawatirkan terjadi di akhir tahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali akan memperketat sejumlah aktivitas pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.

"Mungkin akan dibatasi lagi aktivitas dalam menghadapi libur panjang. Penyekatan jalan juga kemungkinan ada," kata Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, Senin 15 November 2021.

Dikatakan Oded, saat ini Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung juga tengah membahas dan menganalisa sejumlah potensi yang terjadi pada libur Nataru mendatang. Tak hanya itu, Pemkot Bandung telah berkoordinasi dengan Polrestabes Bandung dan jajaran Forkopimda terkait antisipasi gelombang ketiga Covid-19.

Baca Juga: Timnas Afghanistan Tak Bisa Pulang Kampung, Sang Pelatih Tegaskan Tak Sudi Melatih Dibawah Bendera Taliban

"Kemarin kita juga sudah berdiskusi dengan Kapolrestabes dan Jajaran Forkopimda," katanya.

Seperti diketahui, Indonesia sempat mengalami gelombang kedua Covid-19 pada Mei 2021 lalu. Salah satu penyebabnya diduga akibat mobilitas yang tinggi saat libur lebaran. Sedangkan gelombang I terjadi pada November 2020-Januari 2021 yang salah satu penyebabnya karena mobilitas saat libur Nataru 2021.

Saat ini, situasi Covid-19 di Kota Bandung sebenarnya cukup tertangani. Hingga 14 November 2021, tercatat hanya 136 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah tersebut menurun 67 orang dibandingkan hari sebelumnya.

Jumlah konfirmasi sembuh juga bertambah sebanyak 73 orang menjadi 41.736 orang. Sedangkan angka vaksinasi yang sudah mencapai 96 persen untuk dosis pertama dan 81 persen dosis kedua. Angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) di rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di angka 6 persen.

Baca Juga: MA Potong Masa Tahanan Habib Rizieq Jadi 2 Tahun Penjara

Sementara itu sehari sebelumnya (Minggu, 14 November 2021), Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana kembali mengingatkan warga Kota Bandung untuk melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Tak hanya warga, ia juga mengingatkan para wisatawan untuk disiplin prokes saat berada di Kota Bandung.

"Jangan euforia, tetap proteksi diri. Ada aplikasi peduli lindungi, minimal menggunakannya karena kita tidak tahu tempat yang diberi relaksasi itu pengunjungnya datang dari berbagai zona," kata Yana usai meresmikan Cafe Kopiday di Jalan Burangrang, Minggu (14/11) petang.

Dikatakan Yana, prokes menjadi modal utama agar perekonomian terus berjalan. Pemerintah Kota Bandung juga berupaya membentuk kekebalan komunal (herd immunity) melalui vaksinasi.

Terkait dengan wisatawan, Yana mengatakan, Pemkot Bandung akan mengevaluasi pengoperasian kembali Alun-alun Bandung supaya tidak menjadi sumber penyebaran Covid-19. Pengunjung Alun-alun bukan hanya warga Kota Bandung tetapi juga wisatawan dari daerah lain.

Baca Juga: Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Afghanistan Tak Mau Kumandangkan Lagu Kebangsaan Pilihan Taliban

"Dengan beragam latar belakang, ternyata pengunjung masih belum sepenuhnya taat protokol kesehatan. Tempat itu menjadi kurang nyaman ketika beberapa masyarakat tidak menerapakan protokol kesehatan," katanya.

Menurutnya, agar lebih disiplin protokol kesehatan, pintu masuk dan keluar Alun-alun memang harus dibedakan. Hal itu agar petugas bisa mengontrol para pengunjung yang datang.

Salah satu kontrolnya dengan memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi, sehingga status pengunjung yang datang bisa diketahui

Tak hanya di Alun-alun, Yana juga berharap, lokasi wisata lainnya juga menerapkan hal serupa. Hal itu sebagai upaya bersama menekan angka Covid-19.

"Sebetulnya lewat aplikasi Peduli Lindungi begitu barcode sudah ketahuan. Hijau sudah 2 kali divaksin, kuning, merah, sampai hitam yang positif Covid-19," ungkapnya.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler