Jangan Sampai Masuk Indonesia! Menkes Sebut Ratusan Kasus Varian Omicron Sudah Muncul di 9 Negara

28 November 2021, 21:10 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin. /tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden

GALAMEDIA - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut ratusan kasus Covid-19 varian Omicron sudah muncul di 9 negara.

Ia pun baerharap agar virus terbaru itu jangan sampai masuk Indonesia.

"Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan selalu berbasis data. Jadi kita lihat kasus konfirmasi positif itu (Omicron) di sembilan negara, 128 kasus," ujar Menkes saat menggelar konferensi pers virtual melalui aplikasi Zoom, Minggu, 28 November 2021.

Diterangkan Budi, kasus Omicron diduga juga muncul di empat negara lain yang saat ini masih dalam penelitian yang melibatkan pakar virologi.

Baca Juga: Aturan Karantina WNA-WNI dari Luar Negeri Berubah Mulai 29 November 2021, Luhut Berikan Penjelasan

"Masih mungkin ada empat negara lainnya. Total ada 13 negara, sembilan sudah pasti ada, empat negara masih kemungkinan ada," ujarnya, dikutip dari Antara.

Budi pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak perlu panik terhadap kabar kemunculan Omicron.

"Jadi jangan terlalu panik terburu-buru dan mengambil kebijakan yang tidak berbasis data," imbuhnya.

Negara yang dimaksud di antaranya Afrika Selatan, Botswana, Inggris, Hongkong, Australia, Italia, Israel, Belgia, Republik Ceko, Belanda, Jerman, Denmark dan Austria.

"Negara paling banyak (mendeteksi Omicron) itu di Afrika Selatan, Botswana, Inggris, Hongkong dan Australia," katanya.

Baca Juga: Gerak Cepat Antisipasi Varian Baru Covid-19 OMICRON, Luhut Keluarkan Larangan Kunjungan ke 11 Negara Ini

Lebih lanjut Budi mengatakan, sejumlah negara yang paling berisiko mengantar importasi kasus Omicron ke Indonesia di antaranya Hongkong, Itali, Inggris dan Afrika Selatan sebab paling banyak memiliki jadwal penerbangan menuju Indonesia.

"Untuk negara-negara yang kemungkinan ada (kasus terkonfirmasi Omicron) paling besar dari Belanda, Jerman," katanya.

Ia mengatakan kemampuan jaringan laboratorium di dunia sudah mampu untuk melihat penyebaran varian baru di dunia sehingga dapat mengidentifikasi serta merespons kebijakan dengan cepat.

Kebijakan pengetatan bagi pelaku perjalanan internasional juga dilakukan Indonesia pada daerah yang berbatasan dengan pelabuhan, bandar udara dan jalur darat.

Baca Juga: Geger Temuan Potongan Tubuh Driver Ojol di Bekasi, Polisi Ungkap Motif Pelaku Lakukan Mutilasi ke Korban

"Karena pengalaman kita di Delta justru masuknya dari laut, kita jaga di sana. Kita akan pastikan semua kantor karantina pelabuhan, udara, laut dan darat bekerja dengan keras," katanya.

Khusus bagi pelaku perjalanan internasional yang terkonfirmasi positif Covid-19, kata Budi, harus dilakukan tes whole genome sequencing (WGS).

"Sehingga kita tahu apakah ada varian baru atau tidak," katanya.

Budi memastikan hingga saat ini varian baru Omicron belum muncul di Indonesia, namun seluruh pihak terkait telah diarahkan untuk mengamati secara optimal varian Omicron.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler