Pengamat Usul PAN Balik Jadi Barisan Oposisi: Daripada Rugi Digantung Jokowi

13 Desember 2021, 06:30 WIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. /Twitter @ZUL_Hasan/

GALAMEDIA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) akan mengalami kerugian besar jika tak sampai masuk ke dalam kabinet pemerintahan.

Menurut Ujang, PAN tidak boleh membiarkan posisinya menggantung. Sementara, sudah diumumkan sebagai mitra koalisi, tapi di sisi lain PAN belum mendapat satupun jatah menteri dari Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Anwar Abbas Agar Tidak Bicara Keras, Marsudi Syuhud: Siapa Saja Boleh Mengkritik

Oleh karena itu, Ujang mengusulkan agar partai politik besutan Zulkifli Hasan itu untuk tegas dalam memilih jalan. Salah satunya dengan berani menjadi oposan lagi.

“Jika tak masuk kabinet, rugi bandar dong, dan seandainya tak dijadikan menteri, maka mestinya PAN ada diluar pagar saja. Masuk barisan oposisi saja,” ujarnya pada wartawan Minggu, 12 Desember 2021.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu lalu mengingatkan, bila PAN menjadi oposisi dan mengkritisi pemerintah, maka bukan tidak mungkin partai berlambang matahari putih itu akan dikerjain oleh pemerintah.

Baca Juga: Akibat Pandemi, Pelaku Usaha dan UMKM Kesulitan, Komunitas Berani Bangkit Dorong Pemulihan Ekonomi Indonesia

Meski begitu, Ujang menduga PAN tidak akan mau menjadi oposisi.

“Namun sepertinya, PAN tak akan mau jadi opisisi. Mungkin PAN ingin nyaman bersama pemerintah, dan harapannya dapat kekuasaan (menteri),” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, PAN resmi resmi bergabung ke partai politik (parpol) koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN, pada Selasa, 31 Agustus 2021 lalu.

Baca Juga: Cakupan Vaksinasi Baru 90 Persen, Pemkot Cimahi Terus Genjot Pelaksanaan

Keputusan bergabung koalisi itu diambil dalam Rakernas yang digelar di Rumah PAN, Jakarta Selatan.

“Rakernas menyetujui PAN berada di posisi partai koalisi pemerintah dalam rangka perjuangan politik untuk membawa kebaikan dan memberi manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” kata Yoga dalam keterangan di hari yang sama.

Baca Juga: Bendera HRS Berkibar di Semeru Ditebang Orang, Ferdinand Hutahaean: Kenapa Bukan Orangnya Langsung?

Juru Bicara DPP PAN itu mengeklaim, semua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PAN memiliki satu suara untuk menyetujui bergabungnya partai berlambang matahari terbit tersebut ke dalam koalisi pemerintah. ***

 

 

Editor: Muhammad Ibrahim

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler