Rizal Ramli Klaim Pernah Perintahkan Ratusan Jenderal TNI untuk Lengserkan Presiden, Ruhut: Makin Sakit Jiwa

14 Desember 2021, 20:08 WIB
Politisi PDIP Ruhut Sitompul. /Pikiran-Rakyat.com /

GALAMEDIA - Politisi PDIP, Ruhut Sitompul menanggapi pengakuan ekonom senior, Rizal Ramli yang mengklaim pernah memerintahkan ratusan jenderal TNI untuk melengserkan presiden.

Ruhut Sitompul tampak keheranan dan tak mempercayai pengakuan Rizal Ramli lantaran dinilainya terlalu mengada-ngada.

Saking tak percaya dengan pengakuan Rizal, Ruhut bahkan menyebut mantan Menteri Keuangan tersebut makin sakit jiwa.

"Makin Sakit Jiwa Bahasa Medannya makin Pesong," kata Ruhut, dikutip Galamedia, Selasa 14 Desember 2021.

Baca Juga: Gampa Dahsyat yang Guncang Pulau Flores Rusak Ratusan Rumah di Sulawesi Selatan

Ruhut kemudian membeberkan alasan kenapa ia tidak mempercayai pengakuan dari seorang Rizal Ramli.

Menurutnya, Rizal bukan siapa-siapa sehingga ia tidak mempunyai hak untuk memberikan perintah terhadap para jenderal TNI tersebut.

Ia juga menyampaikan, para jenderal TNI itu tak mungkin mau diperintah Rizal, sebab TNI sangat menjunjung tinggi Sapta Marga Sumpah Prajurit.

"Siapa dia ha ha ha Jendral Kancil pun tidak mau mendengar perintahnya apalagi Jenderal TNI yang menjunjung Sapta Marga Sumpah Prajurit," tegas Ruhut.

Seperti diketahui, baru-baru ini Rizal membuat pengakuan yang cukup mengejutkan soal ia yang pernah memerintahkan ratusan jenderal TNI untuk lengserkan presiden.

Baca Juga: Eks Pj Dirut PD Pasar Kota Bandung Andri Salman Dijebloskan ke Lapas Sukamiskin

Dalam pengakuan yang diceritakan di kanal YouTube milik Refly Harun itu, Rizal menyampaikan, kejadian tersebut terjadi sekitar tahun 1997 saat Soeharto masih memimpin Indonesia.

Menurutnya, saat itu ia pernah diundang pada sebuah acara yang digelar di Seskogab Bandung dan dihadiri para petinggi TNI yang sebelumnya bernama ABRI.

"Pada bulan Oktober 97, saya diundang untuk bicara di Seskogab Bandung. Pada waktu itu Letnan Jenderal Arie Kumaat kepalanya. Ada 200 jenderal dan kolonel yang hadir," terang Rizal

Ia mengatakan, dalam acara tersebut, ia sempat bertentangan dengan Jenderal Sayidiman yang meminta TNI/ABRI untuk mendukung penuh Presiden Soeharto.

Dihadapan ratusan jenderal dan kolonel itu, Rizal menegaskan keadaan Indonesia saat itu sudah seperti bola kaca yang sudah retak, sehingga Presiden Soeharto dapat dilengserkan.

"Saya bilang kalau 180 derajat berbeda dengan Jenderal Sayidiman. Saya ibaratkan waktu itu Indonesia sebagai bola kaca yang sudah retak," tegasnya.

Baca Juga: Pemerintah Prancis Tutup 21 Masjid, Mendagri: Pemeriksaan Bakal Ditingkatkan

Lebih lanjut, Rizal mengungkapkan, saat break makan siang, ia sempat nekat menyuruh salah satu stafnya untuk berkeliling dan menanyakan kepada para jenderal TNI/ABRI itu terkait pernyataan yang disampaikannya.

Bahkan menurut pengakuannya, para jenderal TNI/ABRI tersebut sempat menilai ia terlalu berani karena menyerukan pelengseran Presiden Soeharto di kandang singa.

"Mereka bilang bahwa Pak Ramli gila, ini kan Soeharto masih berkuasa, kok dia bisa ngomong begitu di kandang singa," ungkapnya.

Akan tetapi, pada akhirnya ratusan jenderal dan kolonel TNI/ABRI itu diakuinya sepakat dengan pernyataan dirinya lantaran mereka juga menilai Presiden Soeharto sudah sangat keterlaluan.

"Ini kata-kata dari jenderal loh," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler