Ibu Negara Prancis Dituding Transgender dan Lahir Sebagai Pria, Brigitte Macron Langsung Ambil Jalur Hukum

23 Desember 2021, 20:45 WIB
Potret Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron.* //Instagram/@emmanuelmacron

GALAMEDIA - Istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, Brigitte Macron dituding terlahir sebagai pria dan merupakan transgender.

Hal ini membuat Brigitte gerah hingga dia akan mengambil tindakan hukum atas isu tersebut.

"Dia (Brigitte) telah memutuskan untuk memulai proses, itu sedang berlangsung," kata Pengacaranya, Jean Ennochi kepada AFP.

Baca Juga: KPK Tetapkan Wali Kota Banjar Jadi Tersangka, Firli Bahuri Ungkap Dugaan Tindak Pidana Korupsinya

Melansir euronews, isu ini menyeruak ke publik selama dua bulan terakhir ke media sosial setelah dipublikasikan di situs sayap kanan politik yang bertentangan dengan Emmanuel Macron.

Berita palsu ini pertama kali diterbitkan dan disebarkan oleh "Natasha Rey" di Facebook dan penuh akan konspirasi.

Teori konspirasi yang diterbitkan di jurnal "Misteri Brigitter Macron" tersebut mendapatkan banyak perhatian dari publik Prancis hingga menjadi trending topik.

Baca Juga: Bantah Tudingan Sebagai Orang Suruhan Cikeas, Habib Bahar: Mana Ada, SBY Aja Saya Gak Kenal

Brigitter diisukan lahir sebagai pria dengan nama Jean Michael Trogneux hingga muncul tagar #JeanMichelTrogneux

Tagar itu muncul untuk pertama kalinya di Twitter pada 1 November — hampir dua minggu setelah artikel itu diterbitkan.

Beberapa postingan menyampaikan berita palsu dengan narasi memusuhi kepala negara, beberapa juga datang dari orang-orang yang sebaliknya, mencela penyebaran dan mempopulerkannya.

Baca Juga: Patut Diketahui! Ini 5 Buah yang Mujarab Atasi Demam

Diketahui, teori konspirasi ini muncul menjelang pemilihan presiden pada musim semi 2022 meskipun Macron belum secara resmi mengkonfirmasi dia akan kembali mencalonkan diri.

Ini bukan pertama kalinya pasangan Macron menjadi sasaran rumor yang mencampuradukkan gender dan orientasi seksual. Selama kampanye presiden 2017, Emmanuel Macron harus menyangkal tuduhan bahwa dia gay.

Infomersial transphobic bukanlah fenomena baru. Beberapa politisi perempuan telah menjadi sasaran mereka, seperti mantan Ibu Negara AS Michelle Obama, Wakil Presiden AS saat ini Kamala Harris dan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.

Strategi yang digunakan untuk menyebarkan desas-desus ini seringkali sama: interpretasi yang menyesatkan berdasarkan foto yang diperbesar pada bagian tubuh yang berbeda, dan penemuan sejarah tersembunyi.***

Editor: Annisa Nur Fadillah

Tags

Terkini

Terpopuler