Habib Bahar Didatangi Danrem, Pengamat Internasional: Kalau Percikannya Sampai Keluar, Satu Negara Akan Hangus

2 Januari 2022, 18:28 WIB
Habib Bahar bin Smith bersama seorang pria berseragam TNI. ///Tangkapan layar video akun twitter @ahmadumam2001./

GALAMEDIA - Habib Bahar bin Smith didatangi rombongan anggota TNI yang dipimpin seorang perwira tinggi berpangkat Brigjen.

Peristiwa tersebut terekam video hingga heboh di media sosial, Jumat, 31 Desember 2021.

Banyak kalangan mengkritisi aksi aparat TNI tersebut. Salah satunya datang dari pengamat internasional, Hasmi Bakhtiar melalui akun Twitter @hasmibakhtiar·

"Jangan pernah anggap kecil TNI offside begini. Kalau percikannya sampai keluar, satu negara yang akan hangus," ujar Hasmi mengingatkan.

"Belajar dari pengalaman negara lain," ujarnya.

Sebelumnya Habib Bahar bin Smith buka suara soal kedatangan seorang perwira tinggi TNI berpangkat Brigjen tersebut.

Hal itu terungkap saat berbincang-bincang dengan Babeh Aldo pada tayangan video pada kanal ASTA CHANEL.

Baca Juga: Oknum Prajurit TNI Diduga Bantu Kirim TKI ke Malaysia, TNI AU: Tersangka Sudah Ditahan

Dalam kesempatan itu, Habib Bahar mengungkapkan kronologi kedatangan perwira tinggi TNI tersebut bersama sejumlah anggotanya.

"Tadi ana lagi tidur, denger ramai-ramai, ana dateng ke situ, ternyata Brigjen itu," kata Habib Bahar.

Habib mengatakan, jenderal tersebut mengaku mendapat laporan dari masyarakat terkait ceramahnya.

"Terus bilang dapat laporan dari masyarakat soal ceramah provokasi. provokasi apa? provokasi apa?," kata Habib Bahar.

Perwira TNI tersebut, lanjut Habib, menyinggung masalah KSAD Dudung Abdurachman dan marwah TNI.

"Marwah TNI mana yang saya hinakan, justru saya membela marwah TNI," ujarnya.

"Saya sebutkan banyak anggota TNI dan Polri menjadi korban teroris OPM, kok malah Dudung mengatakan teroris itu adalah saudara," kata Habib.

"Dia bilang, Oh kita enggak bahas itu," lanjutnya.

Baca Juga: Sri Sultan Khawatirkan Klitih By Design, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa: Sudah Selesai Persoalannya

"Ya harus karena ceramah kita utuh. Jadi harus juga dibahas masalah itu," kata Habib lagi.

"Intinya kalau ana liat dia enggak terima. Bilangnya, Habib ini sebagai ulama harusnya berceramah yang baik tidak menghina," ucap Habib mengutip omongannya bersama Perwira TNI tersebut.

"Ooo kalau begitu, Dudung juga bukan ranah dia untuk bahas-bahas masalah agama, masalah-masalah aqidah," ucap Habib.

Habib mengatakan, kewajiban ulama mengingatkan atau mengatakan yang benar.

"Dia tuh salah mengatakan, menyamakan tuhan dengan orang Arab. Intinya begitu, enggak ada urusan," ucap Habib Bahar.

"Kita semua tenang, Ana cinta TNI. Saya bilang ke Brigjennya tadi, kalau Bapak datang ke sini baek-baek, kami di sini terima baek-baek," katanya.

"Jangankan Bapak TNI, yang kami cinta, musuh aja yang dateng baik-baik kami terima bagus-bagus, apalagi TNI," katanya lagi.

"Cuma tadi datengnya salah kayak gitu, mau unjuk gigi sama rakyat, mau nakut-nakutin rakyat, mau nakutin masyarakat, sampe ada ibu ibu di depan nangis ketakutan," paparnya.

Baca Juga: Kawasan Asia Afrika Kota Bandung Dipenuhi Warga yang Akan Menyambut Malam Tahun Baru

"Apa maksudnya," tanya Habib.

"Kalau mau shock therapy yang lain ok lah, tapi kalau Bahar bin Smith jangan," ujarnya.

Kemudian, lanjut Habib, perwira TNI tersebut kemudian menyinggung masalah kasus hukum yang menjeratnya.

"Terus, kalau Habib enggak datang pemeriksaan, nanti akan kami tangkap. Lho apa urusannya TNI akan nangkap. Itu bukan ranah kau, itu ranah polisi. Apa urusan kau, enggak ada urusan," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Habib Bahar pun memberikan klarifikasi. Tak semua anggota TNI yang datang berperilaku arogan.

"Semua prajurit yang dia bawa, semua baek-baek. Kan tadi banyak prajurit. Semuanya baek. Sopan santun," ucap Habib Bahar.

Kasus seorang Jenderal TNI mendatangi Habib Bahar bin Smith menjadi sorotan Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun.

Ia menilai terlalu berlebihan jika urusan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) harus menjadi urusan militer.

Hal itu diungkapkan Refly pada tayangan video YouTube pada kanal miliknya berjudul 'LIVE! INI ACHMAD FAUZI, BRIGJEN YANG DATANGI HABIB B4H4R! | UBER', Minggu, 2 Januari 2022.

Pernyatraan itu kembali ditegaskan Refly saat mengulas berita online Komandan Korem 061 Surya Kencana, Brigjen TNI Inf Achmad Fauzi mendatangi Habib Bahar Bin Smith (HBS).

Baca Juga: Habib Bahar Diperiksa Besok, Begini Penjelasan Polri

"Jadi kita ini harus ketat dengan TNI. Karena apa? Karena kalau terlalu longgar berbahaya bagi demokrasi kita," ujar Refly.

"Mungkin ya orang-orang tertentu senang ya dengan Bahar bin Smith didatangi TNI, diancam TNI dan sebagainya," lanjut Refly.

Dalam perspektif mendukung pemerintahan sekarang, Refly mengatakan, mereka akan mendorong-dorong seperti itu. Mengejek, bahkan videonya diviralkan.

"Bahkan saya juga mendapatkan video itu," katanya.

Tetapi sekali lagi, Refly mengingatkan potensi itu berbahaya kalau kita mengundang TNI masuk dalam ranah politik.

"Sekali dia masuk dalam ranah politik, maka susah bagi kita untuk menariknya keluar lagi," nasehatnya.

Refly pun menyinggung keterlibatan TNI atau ABRI di masa orde baru.

Baca Juga: Putra Ayu Azhari, Axel Djody Dipukuli Anak Artis Terkenal, Sunan Kalijaga: Mungkin Dibawah Pengaruh Alkohol

Dikatakan, pengalaman buruk kita pada orde baru menunjukan bahwa negara ini sangat mencekam akibat salah satunya orang tak bebas berbicara karena TNI atau ABRI di saat itu bertugas sebagai centeng penguasa.

"Kritik kepada penguasa langsung ditidaklanjuti oleh TNI atau ABRI di masa itu. Dan kita ingin kasus itu tak terulang kembali," katanya.

"Kita tak ingin TNI mendatangi warga sipil dan menakut-nakutinya," tandas Refly.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler