Arteria Dahlan Minta Maaf Singgung Masyarakat Sunda, Cholil Nafis: Kalau Tak Ngerti, Diam Saja!

21 Januari 2022, 09:27 WIB
Ketua MUI Pusat Cholil Nafis. //Instagram/@cholilnafis

GALAMEDIA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Cholil Nafis turut menyoroti kontroversi yang diciptakan Arteria Dahlan terkait pelarangan penggunaan Bahasa Sunda pada saat rapat.

Sebagaimana diketahui, Arteria Dahlan meminta Kejaksaan Agung untuk memecat Kajati yang menggunakan Bahasa Sunda pada saat rapat.

Permintaannya itu pun lantas disorot oleh berbagai pihak, khususnya pejabat Jawa Barat, tokoh Sunda, dan masyarakat Sunda.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat mendesak Arteria Dahlan untuk meminta maaf kepada seluruh orang sunda karena sudah bersikap demikian.

Baca Juga: Manfaat Minyak Kayu Putih: Nyesel Kalau Gak Bawa Kemana-mana

Tak hanya Ridwan Kamil, Budayawan Sunda Budi Dalton pun mendesak Arteria Dahlan untuk segera meminta maaf karena sudah menyakiti perasaan masyarakat sunda.

Bahkan dikabarkan bahwa Politikus PDIP itu pun diberi peringatan oleh Megawati Soekarnoputri karena sudah bersikap demikian..

Setelah beberapa waktu, Arteria Dahlan pun akhirnya menyatakan permohonan maafnya kepada masyarakat Sunda.

"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda, atas pernyataan saya beberapa waktu lalu," ujar Arteria dikutip Galamedia dari pernyataannya.

Baca Juga: Terjadi Ledakan Bom di Candi Borobudur, Patung dan Stupa Dilaporkan Hancur, Hari Ini 37 Tahun Lalu

Menyoroti hal tersebut, Ketua MUI Pusat Cholil Nafis pun mengatakan bahwa kasus yang diciptakan Arteria Dahlan bisa dijadikan pelajaran bagi seluruh masyarakat.

Cholil Nafis pun lalu mengingatkan bahwa setiap manusia harus saling menghormati dan mencintai.

"Pelajaran bagi kita semua agar saling menghormati dan mencintai," kata Cholil Nafis dikutip Galamedia dari akun Twitter miliknya @cholilnafis pada Jumat, 21 Januari 2022.

Ia pun mengatakan bahwa kita sebagai warga Indonesia harus bangga dengan kekayaan bahasa yang dimiliki Indonesia, bukannya meminta Kajati untuk dipecat karena menggunakan bahasa Sunda.

Baca Juga: Terjadi Ledakan Bom di Candi Borobudur, Patung dan Stupa Dilaporkan Hancur, Hari Ini 37 Tahun Lalu

"Semua kita bangga dg kekayaan bahasa di Indonesia, lah ini malah mau memecat Kejati krn menggunakan bahasa Sunda," ujarnya.

Cholil Nafis pun lantas 'menyentil' Arteria Dahlan untuk diam saja jika tidak mengerti atau meminta tolong diterjemahkan bukan langsung minta dipecat.

"Klo tak ngerti diam aja atau minta diterjemahkan bukan minta dipecat," imbuhnya.

Walaupun demikian, setelah Arteria Dahlan meminta maaf ia tetap dicap sebagai ‘musuh’ orang Sunda karena sudah bersikap rasis.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler