Minta Jusuf Kalla Tak Tutup-tutupi, Habib Kribo Ungkap Kesalahan Masjid di Masa Kini

4 Februari 2022, 22:24 WIB
Habib Kribo alias Zen Assegaf. /Tangkapan layar YouTube./

 

GALAMEDIA - Habib Kribo alias Zen Assegaf meminta Jusuf Kalla menutup-nutupi sejumlah masjid sebagai tempat yang terpapar paham radikalisme.

Hal itu disampaikannya melalui tayangan video YouTube pada kanal Habib Kribo dikutip Galamedia, Jumat, 4 Februari 2022.

"Hal-hal itu sudah jelas lah. Masjid dijadikan sebagai ajang politik, ajang makar, ajang saling mangkafirkan," ujar Habib Kribo.

Habib Kribo pun mengungkapkan fungsi masjid di masa Rasulullah SAW.

"Fungsi masjid di zaman nabi bukan hanya untuk umat Islam. Saat itu masjid seperti balai rakyat," ujar dia.

Di lokasi itu, lanjut dia, Nabi Muhammad SAW menggelar rapat.

"Di situ semua orang bisa masuk. Di mana ada Nabi, semua orang beragama boleh mendekat," katanya.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, BNPB Imbau Masyarakat Tidak Termakan Hoax Video yang Beredar

"Masjid di zaman nabi itu sebagai tempat pertemuan semua manusia tak terkecuali mau agamanya kristen, Yahudi, Majusi boleh masuk ke masjid," lanjutnya.

Menurutnya, kondisinya saat ini menjadi berubah.

"Sekarang masjid ini dijadiin sakral hanya untuk umat Islam, ini salah," kata Habib Kribo.

Menurut dia, masjid seharusnya menjadi tempat pemersatu umat, membantu dan memikirkan umat.

Terkait hal itu, Ia pun mengingatkan kepada pengurus masjid agar masjid tidak dijadikan tempat perpecahan atau menimbulkan permusuhan.

"Siapapun anda pengurus masjid nanti anda dihisab kalau masjid dijadikan sebagai tempat perpecahan dan permusuhan," katanya.

"Tak ada yang keluar dari Nabi itu membenci orang, mengkafir-kafirkan orang, tak ada membuat makar. Semua yang keluar dari nabi itu semua kebaikan," katanya.

Ia pun menyoroti ada persaingan antara satu mesjid dan masjid lainnya.

Baca Juga: Joe Biden Kritisi IKN, Hisyam Mochtar: Kenapa yang Katanya 'Wakil Rakyat' Malah Ngebut Meloloskan UU IKN?

"Tak peru antar masjid yang saling saing-saingan," katanya.

Sehubungan itu, Habib Kribo mengaku mendukung program sertifikasi bagi penceramah.

"Jadi orang ga sembarangan bicara. Bisa mengkontrol. Kalau terpapar radikalisme bisa dicopot sertifikatnya," katanya.

Ia menyatakan, sertifikasi penceramah ini sudah digunakan di dunia.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler