Disebut Haramkan Wayang, Ustadz Khalid Basalamah Mengaku Tidak Ada Niatan Hapus dari Sejarah Nenek Moyang

15 Februari 2022, 10:04 WIB
Ilustrasi wayang. Ustad Khalid Basalamah disebut haramkan Wayang. /Freepik/pikisuperstar/

 

GALAMEDIA - Ustadz Khalid Basalamah mengaku dirinya tidak menyebut wayang haram.

Sebab Ia hanya menyarankan islam dijadikan tradisi dan jangan menjadikan tradisi jadi Islam.

Hal ini dikatakan Ustadz Khalid Basalamah dalam video klarifikasi dan permintaan maaf Klarifikasi dan permintaan maafnya yang diunggah di akun resmi Instagramnya, @khalidsasalamahofficial, Senin 14 Februari 2022.

Baca Juga: YLBHI Sebut Era Jokowi dan Soeharto Sama, Cak Imin: Zaman Pak Harto Partai Dikerdilkan, Diskusi Dicurigai

Dalam video klarifikasi itu, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan duduk perkara dari ceramah tersebut.

Menurut Ustad Khalid Basalamah, sebagai klarifikasi, dia membaginya dalam tiga bagian. Bagian pertama, ceramah tersebut lingkupnya pengajian dan jawaban seorang penanya.

"Saya akan coba mengklarifikasi jawaban kami, saya coba bagi menjadi tiga bagian saudaraku seimam juga sebangsa dan setanah air. Yang pertama adalah lingkupnya adalah pengajian kami dan jawaban seorang dai Muslim kepada penanya Muslim. Itu dulu batasannya." ujarnya.

Tidak itu saja, dalam ceramah itu Khalid Basalamah mengaku tidak ada kata diharamkan melainkan alangkah baiknya dan saran.

Baca Juga: Usai Bertemu Sule, Begini Tanggapan Ayah Mahalini Raharja tentang Rizky Febian dan Keluarganya

"Saya pada saat ditanyakan masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan, kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi jangan menjadikan tradisi sebagai Islam. Dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan," katanya.

"Saya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi, makna kata-kata ini juga kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam, tidak ada masalah dan kalau bentrok sama Islam ada baiknya ditinggalkan, ini sebuah saran," tambahnya.

Tidak itu saja, lanjut Ustad Khalid Basalamah, saat itu penanya menanyakan bagaimana tobatnya dalang.

"Potongan yang kedua teman-teman sekalian pada saat penanya menanyakan bagaimana tobatnya dalang. Jadi pertanyaan ini kami jawab, ini mirip dengan sebenarnya lingkupnya kalau ada yang menanyakan bagaimana taubatnya seorang pedagang, seorang guru misalnya, disebutkan profesi."

Baca Juga: Mengenal Sosok Douma, Iblis yang Mengubah Daki dan Gyutaro dalam Kimetsu no Yaiba Season 2

"Maka saya sebagai seorang dai Muslim menjawab. Umumnya kaum muslimin dan setiap Muslim umumnya akan merasa bahagia, senang, kalau diajak bertaubat. Dan jawabannya memang taubat nasuha, kembali kepada Allah dengan taubat yang benar," ujarnya.

Sementara potongan ketiga yakni wayang dimusnahkan. Menurut Ustad Khalid Basalamah, ini berhubungan dengan potongan kedua tadi.

"Potongan yang ketiga teman-teman sekalian, sangat berhubungan dengan jawaban saya terhadap potongan yang kedua tadi yaitu dimusnahkan. Jadi kalau ada orang yang memang bertaubat, misalnya ini dia seorang dalang, kalau dia sudah taubat dia enggak mau lagi melakukan itu, mau diapakan wayang-wayang ini. Saya katakan untuk dia secara secara individu dimusnahkan, sebatas itu," katanya.

Ustadz Khalid Basalamah juga mengaku tidak ada niatan untuk menghapuskan wayang dari sejarah nenek moyang Indonesia.

Baca Juga: Heboh Pernyataan Eks Kapolres Puworejo Soal Dzikir untuk Perang, Wapres Ma'ruf Amin 'Didesak' Beri Tanggapan

"Saya sama sekali tidak berpikir atau pun punya niat untuk menghapuskan ini dari sejarah nenek moyang Indonesia atau misalnya menyuruh seluruh dalang-dalang bertaubatlah kepada Allah. Atau misalnya semua yang harus dimusnahkan. Anda mau melakukannya itu hak Anda, kami sedang ditanya, mohon maaf, lingkup taklim kami," ujarnya.

Seperti diketahui, sejak beberapa waktu lalu, nama Ustadz Khalid Basalamah menjadi sorotan publik terkait potongan ceramahnya tentang wayang.

Sejumlah tokoh dan netizen pun ramai mengomentari ceramah Ustad Khalid Basalamah ini.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler