GALAMEDIA – Teroris saat ini telah menggunakan strategi baru dengan cara bersembunyi di partai, organisasi masyarakat (ormas) Islam, hingga lembaga negara.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris dalam Sharing Session BNPT di Jakarta Selatan pada Jumat, 18 Februari 2022.
Menurut Irfan, meski kelompok teroris kerap menyatakan anti-demokrasi, sebenarnya mereka juga menerapkan sistem tersebut untuk menguasai lembaga secara formal.
“Jangankan lembaga negara, jangankan partai. Organisasi ummat yang sangat kita harapkan melahirkan fatwa-fatwa atas kegelisahan umat terhadap persoalan kebangsaan itu juga dimasuki (teroris),” tuturnya.
Irfan menyampaikan perubahan strategi kelompok teroris ini terjadi sejak pemimpin ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi menyebarkan seruan agar pengikutnya, yang terdiri dari simpatisan, militan, pendukung, dan kelompok inti tidak mesti datang ke Suriah.
Baca Juga: Pimpinan MPR Juga Menolak JHT Cair 56 Tahun, Akankah Pemerintah Cabut Permenaker 2/2022?
Mulanya kelompok teroris berencana membuat wilayah Poso, Sulawesi Tengah sebagai pusat aksi.
Namun, rencana ini terkendala kematian pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT), salah satu organisasi pendukung ISIS dieksekusi aparat.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Tifatul Sembiring pun menanggapi pernyataan yang berujung kontroversi tersebut.
Mulanya, Tifatul Sembiring mempertanyakan apakah yang dimaksud Irfan adalah oknum atau organisasi.
“Itu oknum atau oraganisasi? Setahu sy di Indonesia, nggak ada ormas Islam yg jadi anak buahnya Al-Baghdadi,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @tifsembiring Minggu, 20 Februari 2022.
Lebih lanjut, eks Menteri Komunikasi dan Informatika ini mengingatkan agar BNPT melakukan proses dalam menyampaikan sebuah informasi.
“Proses informasi: collecting, filtering, validating, Analyzing, classifying, concluding dst,” tegasnya.
Menurutnya, pihak BNPT tidak boleh asal mengambil informasi, karena akan berakhir sebagai asal bunyi (asbun).
“Jangan asal pungut, dibunyikan. Itu asbun namanya...” tandasnya. ***