Tak Terima Diserang, Ukraina Kini Ciptakan Senjata Brutal untuk Serang Rusia: Kami Ciptakan Pasukan IT

27 Februari 2022, 17:48 WIB
Wilayah ukraina /Ruters/

GALAMEDIA - Tengah menjadi gempuran Ukraina kini berupaya untuk menunjukan serangan brutal kepada Rusia.

Dalam hal ini, Ukraina terus berinovasi menciptakan senjata mematikan yang kabarnya akan ditujukan kepada Rusia.

Rupanya, Ukraina tengah membentuk pasukan tentara IT untuk memerangi Rusia di dunia maya.

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Perdana Menteri Mykhailo Fedorov.

Kini, Ukraina sendiri tengah memanggil para hacker negara untuk membantu melindungi infrastruktur penting.

Para hacker Ukraina itu juga ditugaskan untuk melakukan misi mata-mata dunia maya terhadap pasukan Rusia.

"Kami sedang menciptakan pasukan IT," tulis Fedorov dilansir Galamedia dari saluran Channel News pada Minggu 27 Febuari 2022.

Baca Juga: Israel Mulai 'Ikut Campur' Kutuk Rusia Gegara Serang Ukraina: Pelanggaran Berat Ketertiban Internasional

"Akan ada tugas untuk semua orang. Kami terus berjuang di front cyber. Tugas pertama adalah pada saluran untuk spesialis cyber," sambungnya.

Menariknya Ukraini kini sudah mencantumkan situs web 31 bisnis besar Rusia dan organisasi negara.

Hal itu termasuk raksasa energi Gazprom, produsen minyak terbesar kedua Rusia Lukoil, tiga bank dan beberapa situs web pemerintah.

Kremlin.ru, situs resmi Kremlin dan kantor Presiden Rusia Vladimir Putin, telah dimatikan pada hari Sabtu dalam serangan penolakan layanan (DDoS) terdistribusi.

Perangkat lunak penghapus data berbahaya ditemukan beredar di Ukraina minggu lalu.

Hal tersebut telah menyerang ratusan komputer, menurut para peneliti di perusahaan keamanan siber ESET.

Kecurigaan pun jatuh pada Rusia, yang telah berulang kali dituduh melakukan peretasan terhadap Ukraina dan negara-negara lain.

Baca Juga: Masih Berlanjut! Rusia Serang Fasilitas Minyak dan Gas Ukraina

Para korban perangkat lunak penghapus data itu termasuk lembaga pemerintah dan lembaga keuangan.

Inggris dan Amerika Serikat mengatakan peretas militer Rusia berada di balik serentetan serangan DDoS pekan lalu.

Secara singkat membuat situs perbankan dan pemerintah Ukraina offline sebelum invasi Rusia.

Namun telah ditegaskan oleh Rusia sendiri, mereka membantah tuduhan Inggris dan Amerika itu.***

Editor: Dicky Aditya

Tags

Terkini

Terpopuler