Survei IPO, Elektabilitas PDI Perjuangan Tertinggi, Ono : Bentuk Kepercayaan Rakyat

28 Maret 2022, 18:12 WIB
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono./dok.pribadi /

GALAMEDIA - Berdasarkan survei terbaru, Lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO), elektabilitas PDI Perjuangan menduduki posisi puncak dengan 26,1 persen.

Survei tersebut dilakukan pada periode 11-17 Maret 2022. Wawancara penelitian ini dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden. Dengan merujuk data populasi sebanyak 196.420 yang dimiliki IPO sejak periode survei di tahun 2019 - 2021.

Dari total populasi tersebut terdapat 7.200 responden yang memungkinkan untuk menjadi responden hingga terambil secara acak sejumlah 1.220 responden yang dijadikan informan dalam penelitian periode ini.

Baca Juga: Dea OnlyFans Datangi Polda Metro Jaya, Wajib Lapor Usai jadi Tersangka Konten Pornografi

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono mengatakan bahwa hasil tersebut, merupakan bukti dari kepercayaan rakyat pada partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

"Tentunya ini akan menjadi dasar bagi PDI Perjuangan untuk terus bekerja di tengah-tengah rakyat, melaksanakan kerja-kerja politik kerakyatan," ungkapnya, Senin, 28 Maret 2022.

Sementara itu, Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah mengungkapkan dari hasil survei IPO terbaru elektabilitas sejumlah partai politik diantaranya Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) turun cukup signifikan dari survei terakhir pada Februari lalu.

Baca Juga: Setahun Lebih Berjualan di TPBS, Kini Pedagang Pasar Tagog Padalarang Menempati Gedung Megah

"Penurunan elektabilitas ini merupakan imbas dari wacana penundaan Pemilu yang digulirkan oleh dua ketua umum partai tersebut, yakni Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar," tuturnya.

Ia menambahkan posisi kedua diduduki Partai Gerindra 12,7 persen, disusul Partai Demokrat 10,3 persen, dan Partai Golkar di posisi keempat 8,5 persen.

Adapun elektabilitas PKS di posisi kelima dengan 6,1 persen, Partai NasDem 5,8 persen, PKB 4,6 persen, Partai Perindo 3, 8 persen, PPP 2,6 persen dan PAN 2,2 persen.

"Jadi wacana penundaan Pemilu yang digulirkan ketua-ketua umum partai berdampak negatif pada elektoral partai. Sebaliknya, partai yang menolak atau menunjukkan sikap antitesa terhadap wacana itu, elektabilitasnya cenderung naik," tambahnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler