Menjelang 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan: Berikut Tips Meraih Malam Lailatul Qadar, Umat Muslim Wajib Tau!

18 April 2022, 14:00 WIB
Menjelang 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan: Berikut Tips Meraih Malam Lailatul Qadar, Umat Muslim Wajib Tau! /Pixabay/beingboring.

GALAMEDIA - Tak terasa umat muslim sudah menjalani puasa Ramadhan 1443 H/2022 selama 16 hari. Menjelang 10 hari terakhir di bulan suci ini, kita akan dihadapkan dengan malam Lailatul Qadar.

Lalu apa sih malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Oleh karenanya umat muslim dianjurkan memperbanyak beribadah di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.

Dilansir dari ngaji.id, tidak ada yang tahu pasti tanggal berapa malam Lailatul Qadar akan tiba.

Oleh karena itu, umat muslim harus bersiap memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir Ramadhan.

Dirangkum Galamedia, berikut tips meraih malam Lailatul Qadar.

Dalam kaidah kehidupan kita dalam beragama, Nabi mengatakan:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيم

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)

Baca Juga: Korea Utara Curi DELAPAN TRILIUN Ethereum dari Video Game Danai Program Nuklir Kim Jong Un

Sehingga akhir Ramadhan menentukan baik-buruknya Ramadhan yang kita lalui. Sudah menjadi kebiasaan Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau setiap memasuki sepuluh akhir bulan Ramadhan:

“Beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).

Dalam rangka menghidupkan malam bisa dengan berbagai macam amal yang bisa mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, qiyamul lail, membaca Al-Qur’an, dzikrullah, istighfar dan semisalnya dari amal sholeh, menjadikan kebanyakan malamnya dihidupkan, tidak di posisi mati/tidur, tapi menghidupkan malamnya yaitu dengan memperbanyaj amal-amal sholeh.

Dan membangunkan keluarganya, yang menunjukkan perhatian Rasullullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam kepada keluarganya, agar tidak terluput dari keistimewaan, kebaikan yang banyak di sepuluh terakhir bulan Ramadhan.

Karena terlewatkan saat-saat spesial di akhir bulan Ramadhan, sungguh merupakan kerugian yang sangat besar:

مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Barangsiapa yang dia terhalang dari kebaikan di malam-malam bulan Ramadhan -terlebih lailatul qadar-, sungguh dia telah terhalang dari kebaikan yang banyak”.

Baca Juga: Sejarah Perjuangan RA Kartini : Bukan Sekedar Identik dengan Kebaya dan Pawai Baju Daerah

Kebiasaan kita justru di akhir Ramadhan sudah buyar konsentrasi untuk beribadah. Banyak yang mulai mementingkan baju lebaran, makanan dan hal lainnya.

Ini tentu sangat disayangkan, kesempatan istimewa bisa terlewatkan karena kesibukkan kita seputar masalah itu.

Ada beberapa hal yang mesti kita lakukan.

1. Pancangkan niat, tancapkan niat, ‘saya mesti dapat lailatul qadar’, ‘saya harus berusaha keras mendapatkannya!’.

Sehingga apapun yang mesti dilakukan, dia siapkan. Siapkan niat baik-baik, tancapkan niat dalam hati kita.

2. Hendaknya kita semakin membersihkan hati kita. Lambatnya kita beramal, beratnya kita beramal, itu adalah merupakan dampak dari kemaksiatan, maksiat itu akan memberikan noktah hitam, mengotori hati, melambatkan semangat kita beramal sholeh. Maka semakin kita banyak beristigfar, banyak bertaubat, agar Allah Subhanahu wa ta’ala membersihkan hati kita, karena bersihnya hati itu modal yang paling pokok, lincahnya kita mendekat kepada Allah Ta’ala.

Baca Juga: Bocoran IKATAN CINTA Hari Ini 18 April 2022: Terungkap! Al Ternyata Naik Pesawat Berbeda

Ibnu qoyyim berkata:

“Ketauhilah bahwa seorang hamba dalam meniti tangga-tangga menuju Allah Ta’ala dengan hati dan cita-cita kuatnya”.

Niat yang kuat, kemauan yang kuat, cita-cita yang tinggi, kemudian hati kita yang bersih, maka ini merupakan penentu kita, mendapatkan apa yang kita harapkan, kemuliaan yang besar di sisi Allah Ta’ala.

3. Segala kebaikan itu ada di tangan Allah Ta’ala, seandainya bukan karena pertolongan Allah, kita tidak akan bisa berbuat apapun. Maka berdo’alah kepada Allah Ta’ala, hendaklah kita berdo’a Allah Subhanahu wa Ta’ala, mintalah kepada Allah, dengan tangisan hati kita, dengan merendah, dengan penuh harap, dengan merengek, dijauhkan dari yang diharamkan, agar Allah memberikan kepada kita lailatul qadar, memberikan kepada kita maksimal amal di sepuluh malam yang terakhir, memberikan kepada kita yang terbaik pada penutupan Ramadhan.

4. Hendaknya kita benar-benar bersangka baik kepada Allah Ta’ala, kata Allah dalam sebuah hadits qudsi:

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

“Saya bersama dengan sangkaan hambaku”. (HR. Bukhari)

Bagaimana sangkaan hambaku, aku akan berbuat seperti itu kata Allah. Bersangkalah baik kepada Allah, bahwa Allah akan memberikan dari apa yang kita inginkan, dari seribu bulan, amalan yang lebih baik dari seribu bulan, amalan yang istimewa. Barangsiapa, dia dengan jujur hatinya, bersangka baik kepada Allah, insya Allah Allah pun akan berikan apa yang kita inginkan.

Baca Juga: Pesawat Aldebaran Dibuat Hilang Kontak, Fans Ikatan Cinta 'Ngamuk' Hingga Tagar #ByeIkatanCinta Trending

Dan ingatlah:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيم

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)

Bahwa amal kita selama Ramadhan, akan ditentukan nasibnya pada yang terakhir. Jadikan husnul khotimah Ramadhan anda, jadikan penutupan yang terbaik Ramadhan anda.

Semoga Allah mewujudkan cita-cita anda, dan cita-cita kita semuanya. Hanya Allah kita berharap, dan Allah yang bisa mewujudkan semua harapan kita.***

Editor: Annisa Nur Fadillah

Tags

Terkini

Terpopuler