Khutbah Jumat Singkat Spesial Hari Kebangkitan Nasional 2022: Mengikis Permusuhan, Menyemai Perdamaian

20 Mei 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat Singkat Spesial Hari Kebangkitan Nasional 2022 /Unsplash.com/daniel olah

GALAMEDIA - Di bawah ini contoh teks Khutbah Jumat singkat spesial Hari Kebangkitan Nasional 2022 bertajuk mengikis permusuhan, menyemai perdamaian.

Teks khutbah Jumat singkat ini akan mengulas mengenai pentingnya tetap menjaga persatuan dan menghindari segala bentuk perpecahan serta pemusuhan.

Terlebih hari ini Jumat, 20 Mei 2022 adalah peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-114 dan sangat penting untuk meneladani perjuangan bangsa terdahulu salah satunya dengan tetap menjaga persatuan.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal Singkat dan Penuh Makna: Pentingnya Sabar atas Kesulitan Hidup

Dikutip Galamedia dari laman khutbahsingat.com, berikut khutbah Jumat singkat spesial Hari Kebangkitan Nasional 2022 bertajuk Mengikis Permusuhan, Menyemai Perdamaian.

Khutbah Pertama:


إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أشْهَدُ أنْ لاَ إِلٰه إلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. وَقَالَ تَعَالَ: إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ

Ma’asyral Muslimin Jama’ah Sidang Jum’at Rahimani wa Rahimakumullah

Segala puji mari kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala nikmat dan karunia-Nya yang tak akan pernah bisa kita menghitungnya. Terutama nikmat hidayah iman dan Islam, keamanan, kesehatan dan kecukupan rezeki yang halal.

Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada penutup para nabi dan pemimpin anak Adam, Muhammad ﷺ, keluarganya, para sahabatnya dan seluruh kaum Muslimin yang mengikuti sunnah beliau dengan sebaik-baiknya.

Di awal khutbah Jumat ini, kami wasiatkan kepada diri kami dan juga kepada jamaah sekalian, marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Ketahuilah, kita semua adalah saudara. Islam telah menyatukan hati kita. Dan inilah ikatan persatuan yang paling kokoh tiada banding.

Namun, pada kenyataannya saat ini, banyak terjadinya pertengkaran, perseteruan, pertentangan, dan permusuhan antar sesama. Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh dalam bertakwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla lah yang mampu bertahan dalam persaudaraan ukhuwah Islamiyah.

Oleh sebab itu, marilah kita kuatkan iman dan takwa kita kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Dengan bekal itu, kita pupuk dan rawat persatuan dan persaudaraan, ukhuwah Islamiyah, antar sesama muslim.

Baca Juga: Wagub Jabar Serahkan 56 Ton Beras untuk Korban Banjir: Atasi Banjir Ciamis, Pangandaran Perlu Kolaborasi

Jamaah khutbah Jumat yang dirahmati Allah ‘Azza wa Jalla,

Allah ‘azza wajalla juga mensyariatkan kepada hamba-hamba-Nya untuk senantiasa memupuk kerukunan antar sesama manusia. Menjaga suasana kebersamaan, ketenteraman, dan keharmonisan, menghindari perpecahan dan perselisihan, dan mendamaikan perselisihan.

Allah ‘azza wajalla berfirman,

لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ

Artinya: “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.” (QS. An-Nisa’: 114)

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَبْغَضَ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الْأَلَدُّ الْخَصِمُ

Artinya: Dari ‘Aisyah Ra. dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Orang yang paling Allah benci adalah orang yang keras kepala lagi suka bermusuhan’.” (HR. Muslim No. 4821)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berwasiat kepada Abu Ayyub,

يَا أَبَا أَيُّوبَ، أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى عَمِلٍ يَرْضَاهُ اللهُ وَرَسُولُهُ؟ قَالَ: بَلَى. قَالَ: تُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ إِذَا تَفَاسَدُوا، وَتُقَارِبُ بَيْنَهُمْ إِذَا تَبَاعَدُوا

Artinya: “Wahai Abu Ayyub, apakah engkau mau aku beritahu sebuah amalan yang diridhai Allah ‘azza wajalla dan rasul-Nya?” Abu Ayub menjawab, “Mau.” Beliau bersabda, “Engkau mendamaikan antar manusia apabila mereka bermusuhan, dan engkau mendekatkan antar mereka jika mereka saling menjauhi.” (Mu’jam al-Kabir, Ath-Thabrani, 8/257)

Maka, setiap upaya yang berorientasi untuk mendamaikan dua saudara muslim yang sedang bertikai, berselisih, dan bermusuhan adalah upaya dalam rangka mengurangi potensi-potensi perpecahan di tengah umat sehingga persatuan umat Islam dapat terwujud kembali.

Baca Juga: Naskah Pidato Hari Kebangkitan Nasional Harkitnas 20 Mei 2022, Resmi dari Menteri Kominfo

Jamaah khutbah Jumat yang dirahmati Allah ‘Azza wa Jalla,

Cara lain untuk memupuk dan menguatkan persatuan umat Islam adalah dengan tradisi saling memberi hadiah antar sesama muslim juga termasuk amalan ringan namun memiliki kekuatan dahsyat untuk menyatukan umat Islam.

Karena dalam tradisi tersebut terdapat unsur tarbiyah untuk saling menghargai dan memperdulikan antar sesama muslim, sehingga tumbuh lah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَصَافَحُوا يَذْهَبْ الْغِلُّ وَتَهَادَوْا تَحَابُّوا وَتَذْهَبْ الشَّحْنَاءُ

Artinya: “Hendaklah kalian saling berjabat tangan, niscaya maka akan hilanglah kedengkian. Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya akan saling mencintai dan menghilanglah permusuhan.” (HR. Malik No. 1413)

Dalam hadits lain Rasulullah Saw juga bersabda,

تَهَادَوْا فَإِنَّ الْهَدِيَّةَ تُذْهِبُ وَحَرَ الصَّدْرِ وَلَا تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ شِقَّ فِرْسِنِ شَاةٍ

Artinya: “Hendaknya kalian saling memberikan hadiah, karena hadiah dapat menghilangkan sifat benci dalam dada, dan janganlah seseorang meremehkan pemberian tetangganya walaupun hanya secuil kaki kambing.” (HR. At-Tirmizi No. 2056)

Baca Juga: Uya Kuya Laporkan Medina Zein ke Polda Metro Jaya Empat Hari Lalu, Polisi Segera Lakukan Pemanggilan

Jamaah khutbah Jumat yang dirahmati Allah ‘Azza wa Jalla,

Selain cara di atas, masih ada cara lain lagi untuk mengokohkan persatuan dan kesatuan umat, yaitu dengan membudayakan bermusyawarah.

Mengapa sering terjadi gesekan dan pertikaian antar kelompok umat Islam? Bisa jadi salah satu faktor penyebabnya adalah tidak adanya keharmonisan antar tokoh utama, tokoh penggerak, dan ulama-ulama yang ada di dalam masing-masing kelompok tersebut. Tidak ada forum musyawarah bersama di antara mereka. Tidak ada majelis ilmu yang mendudukkan seluruh kelompok-kelompok atau elemen-elemen umat Islam yang ada.

Kalau saja tokoh-tokoh umat yang berada di dalam masing-masing kelompok dan elemen umat Islam tersebut mau duduk bersama untuk bermusyawarah, mendiskusikan persoalan-persoalan umat guna mencari solusinya, maka betapa banyak masalah-masalah umat ini yang akan dapat diselesaikan dengan baik dan bijak.

Celah-celah pertikaian, perselisihan, dan permusuhan antar umat di akar rumput dapat dikikis sedikit-demi sedikit dan sangat mungkin untuk bisa dihilangkan, sehingga persatuan umat ini dapat terwujud dan terbangun dengan kokoh.

وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Artinya: “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Rabbnya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS. Asy-Syura: 38)

Jamaah khutbah Jumat yang dirahmati Allah ‘Azza wa Jalla,

Begitu pula sebaliknya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat melarang umatnya untuk melakukan sesuatu yang menyebabkan perpecahan di antara umat Islam, saling menjauhi antar sesama umat Islam, dan saling memusuhi di antara mereka.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang umatnya untuk mendiamkan sesama saudara muslim selama lebih dari tiga hari berturut-turut. Namun kenyataannya, sikap yang dilarang oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini justru banyak terjadi di kalangan antar kelompok dan elemen umat Islam sekitar kita.

Saat ini, banyak kita jumpai tokoh-tokoh antar kelompok atau elemen umat Islam justru saling mencurigai, saling menggunjing, saling menjatuhkan, dengan semangat loyalitas dan kecintaan pada pribadi kelompoknya kemudian berusaha menjatuhkan kelompok lain yang seakidah, sesama ahlu sunnah wal jamaah.

Kita jumpai dua orang tokoh muslim yang sama-sama melakukan perbuatan baik, suka pada kebaikan, dan di mata masyarakat dipandang sebagai tokoh agama yang baik, namun setan menggelincirkan keduanya, menjebak keduanya dalam jebakan adu domba, saling menjatuhkan, tokoh yang satu menjatuhkan tokoh yang lainnya, hanya karena nafsu mementingkan diri sendiri dan kelompoknya, fanatisme golongan, yang sama sekali itu justru akan merugikan umat Islam secara luas.

Baca Juga: Di Kota Mekkah, Jemaah Haji asal Indonesia Bakal Ditempatkan di 5 Wilayah Ini

Padahal Rasulullah Saw pernah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik,

لَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ

Artinya: “Janganlah kalian saling membenci, janganlah saling mendengki, dan janganlah kalian saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara, dan tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga malam.” (HR. Al-Bukhari No. 5612)

Dalam hadits lain juga disebutkan,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ مُسْلِمٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

Artinya: Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pintu-pintu surga dibuka pada hari senin dan kamis, maka setiap hamba muslim yang tidak menyekutukan Allah akan diampuni kecuali seorang laki-laki yang ada permusuhan dengan saudaranya. Lalu dikatakan; ‘Tangguhkan untuk keduanya hingga mereka damai, tangguhkan untuk keduanya hingga mereka damai’.” (HR. Malik No. 1414)

Seorang muslim haram mendiamkan saudaranya sesama muslim, kecuali kalau jelas-jelas saudaranya tersebut melakukan suatu kemaksiatan. Dimana ia boleh mendiamkan saudaranya yang berbuat maksiat dengan harapan agar ia segera bertobat dari kemaksiatannya.

Jamaah khutbah Jumat yang dirahmati Allah ‘Azza wa Jalla,

Nabi juga melarang perilaku suka mencaci maki antar sesama muslim, sebab perbuatan itu dapat menjadi api pemantik permusuhan dan kebencian antar sesama.

Maka, hendaklah kita mulai berusaha semaksimal mungkin belajar menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang kepada sesama muslim, dan mengikis habis benih-benih perpecahan, permusuhan, dan kebencian terhadap sesama muslim yang pernah tertanam dalam sanubari kita masing-masing.

Demikianlah khutbah ini kami sampaikan. Semoga kita tercatat sebagai hamba Allah yg senantiasa istiqamah dalam beribadah dan menjadi pribadi yang memiliki multi kekuatan yang bermanfaat untuk kemajuan masyarakat bangsa, dan Negara. Amin ya rabbal alamin

بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذْكُرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَاِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Baca Juga: Polda Jabar Musnahkan 1,196 ton Sabu dengan Alat Incinerator

Khutbah Kedua:


اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ***

Editor: Rizwan Suandi

Tags

Terkini

Terpopuler