270 Kades di Sumedang Dikukuhkan Sebagai Santri Istimewa

29 Mei 2022, 17:35 WIB
Sebanyak 270 Kepala Desa di Kabupaten Sumedang, alumnus Pesantren Kilat Pondok Pesantren Asy- Syifaa wal Mahmudiyyah dikukuhkan sebagai santri istimewa oleh KH M. Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi./Ade Hadeli/Galamedia/ /

GALAMEDIA - Sebanyak 270 Kepala Desa di Kabupaten Sumedang dikukuhkan sebagai santri istimewa Mereka merupakan alumnus Pesantren Kilat Pondok Pesantren Asy- Syifaa wal Mahmudiyyah di bawah kepemimpinan KH M. Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi.

Acara yang yang digelar Sabtu 28 Mei 2022, dihadiri Bupati Sumedang H.Dony Ahmad Munir dan unsur Forkopimda, dilaksanakan dalam rangka halal bi halal jajaran pengurus Ponpes Asy-Syifaa wal mahmudiyyah.

Ketua Yayasa Asy-Syifa H Suryana AB, SH, MH mengatakan, kegiatan pesantren yang diikuti seluruh kepala desa se-Kabupaten Sumedang tersebut dilaksanakan dengan lancar dan khidmat dibagi tiga gelombang

"Gelombang pertama diikuti oleh 89 orang, dilaksanakan pada tanggal 21-22 Maret, gelombang kedua diikuti 86 orang tanggal 23-24 maret dan gelombang ketiga 95 orang tanggal 28-29 maret 2022," ujarnya.

Baca Juga: 2 Cara Menekan Risiko Demensia Alzheimer

Ia menambahkan, di hari terakhir kegiatan turut diikuti oleh istri atau suami dari para peserta.

"Kami simpulkan bahwa peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan semangat, disiplin, kebersamaan, antusias dan motivasi yang tinggi," terangnya.

Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir mengucapkan rasa bahagiannya dapat hadir ditengah-tengah para kepala desa yang sudah meyelesaikan studinya, belajar di pondok pesantren Asy-Syifaa wal mahmudiyyah.

"Luar biasa ini. Tadi telah dikukuhkan oleh Abuya. Apalagi mendengar testimoni dari para kepala desa semakin menginspirasi, memotivasi dan menambah energi untuk melanjutkan program yang telah kita laksanakan," katanya.

Pesantren bagi Kepala Desa merupakan suatu ikhtiar untuk terus memperbaiki diri, meningkatkan kualitas, baik lahir dan batin.

Baca Juga: TERBANYAK di Indonesia, Tasikmalaya Catat Lansia Tunggal Hingga Puluhan Ribu Jiwa

"Bekal ilmu agama akan menghantarkan kepada kehidupan bahagia dunia akhirat, tapi ilmunya harus sejalan dengan pengamalan dan implementasinya," ujarnya.

Menurutnya, dalam rangka mewujudkan tujuan hidup harus ada bekal ilmu agama, salah satunya dengan masuk pesantren.

"Kita mendapatkan ilmu agama di tempat ini. Pesantren ini adalah bagian dari character building. Jadi bangunlah jiwanya bangunlah badannya," katanya.

Dikesempatan itu, dia mengajak kepada para kepala desa agar bisa membuat perubahan di desanya masing-masing yang akan dikenang oleh anak cucu kita nanti.

Selain itu, dia berharap program pesantren tersebut terus berkelanjutan, tidak hanya bagi kepala desa saja, tetapi bisa untuk yang lainnya.

Seperti nanti akhir tahun (giliran) para kepala SKPD dan istrinya, camat beserta istrinya yang akan mesantren. Begitu juga para wartawan dan pengusaha muda bisa ikut pesantren kilat juga.

Baca Juga: F-JOB GelarNobar Final Liga Champions Liverpool vs Real Madrid

Dengan melibatkan semua sebagai peserta pesantren, lanjutnya, maka frekuensinya sama semua. Kalau (frekuensinya) sama, akan enak menjalankan roda pemerintahan. "Itu komitmen kami ke depannya. Harus kontinyu," tandasnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Internasional Asy-Syifa Wal-Mahmudiyah Abuya KH. Muhamad Muhyidin Abdul Qodir Al-Manafi mengatakan, halal bi halal dan evaluasi kegiatan pesantren kepala desa tersebut sekaligus dalam rangka mengukuhkan para kepala desa sebagai santri istimewa.

"Setelah mengikuti pesantren kilat yang digelar dua hari satu malam itu beberapa waktu lalu, para kepala desa berikut istri diundang kembali untuk pengukuhan sebagai santri istimewa pesantren," tuturnya.

Menurutnya, acara tersebut sebagai evaluasi kegiatan apakah benar-benar diterapkan atau tidak serta adakah perbedaan setelah mengikuti kegiatan pesantren.

"Kegiatan kali ini adalah merupakan pengukuhan dan tindak lanjut dari pesantren kilat yang telah digelar dulu apakah ada pengaruhnya, bisa terasa di lingkungan tempatnya bekerja," ucapnya.

Baca Juga: Terbaru Kabar Gary Iskak, Penepatan Tersangka Kasus Narkoba Tunggu Assesment BNN

Menurutnya, yang terpenting adalah membina pada kepala desa dan mengubah mindset mereka, terutama dalam hubungan hati dengan Allah serta dengan sesama manusia.

"Hasil kegiatan ini semoga meningkat dalam segala bidang, baik dalam keagamaan, ekonomi, kesehatan, pendidikan, ketentraman dan kesejahteraan," katanya.

Ia menambahkan, respon dari para kepala desa sungguh luar biasa, bahkan ada yang meminta untuk lebih lama mondoknya.

"Para kepala desa menginginkan kegiatan ini dirutinkan dalam setiap tahunya. Dan kepala desa merasa tidak puas digelar hanya satu hari, bahkan ada yang menginginkan beberapa hari, satu minggu gitu," ucapnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler