Sejalan Era Revolusi Industri 4.0, Digitalisasi Jadi Kunci Menyukseskan Agenda G20

4 Juli 2022, 22:10 WIB
Webinar bertajuk "International Collaboration for Quality of Life Development: Smarter World Living Lab", yang digelar Minggu, 3 Juli 2022./dok.IST /

GALAMEDIA - Digitalisasi menjadi kunci dalam menyukseskan agenda-agenda G20 yang tengah berjalan.

Sejalan dengan Era Revolusi Industri 4.0, penggunaan teknologi, komunikasi, dan informasi semakin maju dan terus berkembang.

"Di era ini, digitalisasi merupakan katalisator dalam upaya pemulihan setiap sektor baik sektor ekonomi, lingkungan, kesehatan, dan lain-lain," ujar Kepala Pusat Inovasi Kota & Komunitas Cerdas ITB, Prof. Suhono Supangkat.

Hal itu disampaikan Prof. Suhono Supangkat saat membuka webinar bertajuk "International Collaboration for Quality of Life Development: Smarter World Living Lab".

Baca Juga: Green Kurban Goes to Africa: Siap Penuhi Gizi Warga Chad – Afrika di Raya Idul Adha

Adapun "Smarter The World" merupakan salah satu tagline dalam G20 yang kongruen dengan digitalisasi.

"Smarter The World Living Lab" adalah sebuah kolaborasi internasional yang mempertemukan inovasi-inovasi dari berbagai sektor dalam memecahkan isu kompleks baik di perkotaan maupun pedesaan.

"Misalnya, dalam mendukung perbaikan arsitektur kesehatan, Indonesia melakukan digitalisasi dengan meluncurkan aplikasi PeduliLindungi yang berisi informasi penting tentang yang saling terintegrasi tentang penanganan pandemi Covid-19," jelas Prof. Suhono, dalam acara yang digelar Minggu, 3 Juli 2022.

Pada acara yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Perkasa Roeslani menuturkan, kolaborasi internasional dan multilateralisme merupakan kunci dalam mengatasi masalah global multidimensional yang dihadapi oleh dunia saat ini.

Beberapa di antaranya seperti dampak dari pandemi Covid-19, disrupsi rantai pasok dunia, perubahan iklim, dan konflik Rusia-Ukraina.

Rosan juga mengungkap upaya Indonesia sebagai Presidensi G20 dalam mengatasi masalah-masalah yang ada dengan mengangkat tiga isu prioritas dalam presidensi G20 Indonesia tahun 2022.

Baca Juga: Dukung Presidensi G20 Indonesia, Perpusnas akan Terbitkan Buku Tematik

Pertama yaitu arsitektur kesehatan global, kemudian transformasi digital, dan isu ketiga yakni transisi ke arah energi yang berkelanjutan.

Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi mengatakan, salah satu tujuan penting dalam SDGs adalah membuat perkotaan dan pemukiman penduduk menjadi inklusif, aman, dan berkelanjutan.

"Konsep smarter living lab memberikan ruang bagi kolaborasi antara pemerintah, penduduk, dan institusi penelitian untuk saling bahu-membahu menjawab masalah perkotaan yang marak muncul di beberapa tahun terakhir seperti kemacetan, banjir, dan kebutuhan terhadap ruang terbuka hijau (RTH)," tuturnya.

Dalam kerjasama bilateral Indonesia-Jepang, lanjut Heri, telah banyak terobosan-terobosan baru yang telah dicapai oleh kedua negara.

Misalnya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di perkotaan, Indonesia dan Jepang bekerjasama dalam upaya transisi ke arah energi terbarukan dalam mewujudkan low carbon smart city.

Baca Juga: Pemerintah Harus Tegas Sikapi Ancaman AS Boikot G20, Muhammad Farhan: Indonesia Harus Hati-hati

Selain itu, kerjasama antara kota dengan kota dan provinsi dengan provinsi juga dilakukan untuk mendukung capacity building dalam pembangunan smart city.

"Beberapa yang sudah terealisasi di antaranya kerjasama antara Kota Semarang dengan Toyama City, dan antara Kabupaten Kubu Raya dengan Niihama City," ungkapnya.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo dalam sambutannya juga mengangkat isu mengenai pentingnya kolaborasi antar setiap negara dalam upaya pemulihan setiap sektor yang terdampak oleh pandemi Covid-19.

Menurutnya, kerjasama dalam skala global berarti setiap negara mengesampingkan segala perbedaan demi mewujudkan sebuah tujuan bersama.

"Dalam Presidensi Indonesia di G20, Presiden Jokowi juga menekankan pada pentingnya inklusivitas dan kebersamaan antara negara-negara di dunia untuk terlibat dalam perwujudan tujuan global yaitu pulih dari krisis pandemi Covid-19," pungkasnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler