Superqurban Jadi Solusi Ketahanan Pangan Indonesia

30 Juni 2020, 12:58 WIB
CEO Rumah Zakat menjelaskan mengenai Superqurban pada donatur, di Kantor Cabang Rumah Zakat, Jln. Turangga, Kota Bandung, Selasa, 30 Juni 2020. /Darma Legi/

GALAMEDIA - Covid-19 yang menjadi pandemi global tidak hanya berdampak pada kesehatan tapi juga pada ekonomi, sosial hingga ancaman krisis pangan dunia.

FAO (Food and Agriculture Organization) atau Organisasi pangan PPB merilis laporan, pademi Covid-19 bisa mengakibatkan ancaman serius terhadap ketahanan pangan dan nutrisi. Goncangan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemik mengancam ekonomi dan akses terhadap makanan.

Sebagai negara yang juga tengah berjuang melawan pandemi Covid-19, Indonesia harus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan terjadinya potensi kerawanan pangan yang bersifat transien sebagai dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Terancam Dipidanakan Gara-gara Langgar PSBB, Rhoma Irama: Saya Harap Bupati Bercanda

Mengatasi hal itu, Rumah Zakat memberikan solusi dalam ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat yang membutuhkan di masa pandemi melalui program Superqurban.

“Dengan Superqurban jutaan ton daging kurban yang habis tiga hari dapat dioptimalkan menjadi cadangan makanan sebagai ikhtiar terwujudnya ketahanan pangan Indonesia,” ujar CEO Rumah Zakat, Nur Efendi.

Superqurban merupakan program optimalisasi kurban dengan mengolah dan mengemas daging kurban menjadi cadangan pangan dari protein hewani dalam bentuk kornet ataupun rendang yang tahan hingga tiga tahun.

Baca Juga: Hanya Atur Keselamatan, Kemenhub Bantah Bakal Kenakan Pajak Sepeda

“Selain memperhatikan aspek syariah, di masa pandemi ini pengelolaan kurban kita lakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang mengacu pada SE. Direktorat Jenderal peternakan dan kesehatan hewan Kementrian Pertanian tentang pelaksanaan kegiatan kurban dalam situasi wabah Covid-19,” tambah Nur Efendi.

Pengelolaan hewan kurban hingga penyembelihan dilakukan di peternakan yang professional dengan penerapan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu badan untuk petugas pemotongan, penerapan physical distancing, penggunaan APD (masker, sarung tangan dan baju khusus), penerapan cuci tangan, hingga penyemprotan disinfektan.

Proses pengolahan daging kurban menjadi rendang dan kornet juga mengikuti standar kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Google Hapus Iklan Berbayar dari Pemilih Pemilu Amerika Serikat

Selain itu dengan inovasi Superqurban, pembagian daging qurban tidak akan menimbulkan kerumunan di masyarakat karena Superqurban didistribusikan langsung oleh para Relawan Rumah Zakat secara merata kepada masyarakat terdampak Covid-19, masyarakat yang membutuhkan di kawasan tertinggal, terluar dan terdepan Indonesia, serta daerah yang terkena bencana.

Selama 2019 Rumah Zakat telah menyalurkan 394.208 paket Superqurban, Sedangkan dari Januari hingga Mei 2020 146.518 paket Superqurban telah disalurkan di berbagai wilayah dari Aceh hingga Papua, termasuk kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

“Superqurban menjadi salah satu upaya untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 terutama mereka yang pendapatannya berkurang selama pandemi. Superqurban akan terus didistribusikan sepanjang tahun untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di masa-masa sulit,” ujarnya.

Baca Juga: Tetapkan Traffic Separation Scheme, Indonesia Catat Sejarah

Duta Qurban
Jelang Idul Adha, Goncangan ekonomi akibat pandemi Covid-19 masih berlanjut, hal ini menyebabkan PHK hingga menurunnya tingkat pendapatan masyarakat.

Ditengah kondisi ekonomi yang tidak menentu ini, Rumah Zakat ingin memberikan peluang kepada masyarakat terdampak pandemi untuk menjadi produktif melalui ‘Duta Qurban’.

Dengan menjadi Duta Qurban masyarakat akan mendapatkan pendapatan tambahan dari penjualan program qurban untuk kebutuhan ibadah pekurban Rumah Zakat.

Baca Juga: Via Vallen Kena Musibah, Mobil Mewahnya Dibakar Orang Tak Dikenal

“Selain untuk mensyiarkan kebermanfaatan qurban sebanyak-banyaknya, melalui Duta Qurban ini kita sekaligus ingin menggerakan kembali perekonomian masyarakat yang terdampak Covid-19” ujar Nur.

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler