Buku Sabilulungan Untuk Negeri Jadi Referensi Kemendikbud

17 Juli 2020, 21:54 WIB
/Humas Pemkab Bandung/

GALAMEDIA - Buku ‘Sabilulungan Untuk Negeri’ karya Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, resmi dijadikan referensi penyusunan Buku Panduan Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Dalam penyusunan buku panduan tersebut, Kemendikbud membentuk tim yang terdiri dari beberapa akademisi, di mana salah satu anggotanya yaitu guru SMP Negeri 1 Margahayu, Siti Sa’ariah Kamila.

Siti Sa’ariah Kamila menyertakan buku ‘Sabilulungan Untuk Negeri’ saat memaparkan ‘Sabilulungan Studysaster’ kepada Kemendikbud. Studysaster sendiri adalah model pembelajaran berlandaskan kerjasama sinergis, yang diinisiasinya, untuk menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di masa pandemi covid-19.

Baca Juga: Jasad Aulia Ditemukan di Dalam Toren Air Adalah Korban Pembunuhan

“Sabilulungan Studysaster, menghasilkan produk berdasarkan minat, bakat dan kemampuan peserta didik, yang disesuaikan dengan lingkungan terdekat berbasis kearifan lokal,” jelas pengajar lulusan pendidikan formal Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jumat 17 Juli 2020.

Produk itu, beber Mila panggilan akrabnya, bisa berupa karya tulis, puisi, cerpen, video, foto, poster, komik dan lain-lain. Di sini, peserta didik diajak belajar memahami pengetahuan dengan cara mereka sendiri.

Baca Juga: Bawaslu : ASN Tetap Dalam Wilayah Netralitas

“Mereka bisa memahaminya dengan bantuan internet atau berdiskusi, sementara orangtua berperan sebagai fasilitator saja,” papar guru IPA yang pernah meraih juara 2 Teacher Contest JICA IMSTEP JAPAN dan juara 1 Lomba Inovasi Pembelajaran tingkat nasional tersebut.

Mila membeberkan, Sabilulungan Studysaster dinilai efektif diterapkan selama pembelajaran jarak jauh. Meski tidak bertatap muka, ia berharap peserta didik tetap bisa mendapatkan pengetahuan, pelajaran bahkan menggali potensi lain yang dimiliki.

Baca Juga: Saber Bernyali Menggalakkan Pembuatan Lubang Cerdas Organik di Kabupaten Bandung

“Mereka bisa berkreasi dalam menyelesaikan tugas, merangsang kognitifnya untuk berkembang dalam mempelajari sesuatu, menghasilkan pesan sosial yang nantinya di’share’ di media sosialnya masing-masing, misalnya membuat ragam informasi tentang Covid-19. Tentu saja informasinya lebih bermanfaat, karena hasil rancangan idenya bisa disebarluaskan,” beber peraih Anugerah Sabilulungan Award 2017 ini.

Model pembelajaran ini tambahnya, sudah diterapkan setahun lalu di SMP N 1 Margahayu. Namun untuk tahun 2020, seiring dengan mewabahnya pandemi covid-19, ia melakukan modifikasi. Melalui model tersebut, dirinya ingin mengenalkan istilah Sabilulungan yang bermakna hebat itu kepada komunitas pendidikan se-Indonesia.

Baca Juga: Bobotoh Gunakan Narkoba' Kalau Gak Direhabilitasi, Ya Diproses Hukum

“Sabilulungan dalam pembelajaran berarti seiya sekata, kerjasama antara peserta didik, guru, sekolah, orangtua, akademisi, pengusaha, aparat TNI/POLRI, pemerintah, media masa, serta stakeholder lainnya atau dikenal dengan istilah pentahelix pendidikan. Semuanya harus terlibat dalam proses pembelajaran bermakna, yang dilaksanakan dengan cara daring, luring atau gabungan keduanya,” tambahnya pula.

Studysaster berasal dari kata study yang artinya belajar, dan disaster yang berarti bencana. Jadi Sabilulungan Studysaster adalah model pembelajaran bermakna yang melibatkan kerjasama antara peserta didik, guru, pimpinan dan orangtua dalam kondisi bencana.

Baca Juga: Bobotoh Gunakan Narkoba' Kalau Gak Direhabilitasi, Ya Diproses Hukum

Kamila menuturkan pula  melalui Webinar yang dilakukan beberapa waktu lalu,  bahwa ‘Kurikulum New Normal Pandemi Covid-19 Dari Kabupaten Bandung Untuk Pendidikan Di Indonesia’,  banyak diminati praktisi pendidikan se-Nusantara.

“Para peserta antusias terlibat dialog saat webinar berlangsung. Kemudian berlanjut dengan diskusi aktif sampai sekarang. Pembahasan berada pada koridor langkah-langkah model pembelajaran ‘Sabilulungan Studysaster’ yang dinilai efektif untuk diterapkan saat New Normal,” tutup Mila.

Baca Juga: Keberatan, Wakil Wali Kota Tasik Minta Denda Rp 100 Ribu Ditinjau Ulang

Model pembelajaran ‘Sabilulungan Studysaster’, ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bandung H. Juhana, terdiri dari 10 alternatif pola pembelajaran yang sudah pernah diterapkan saat bencana gempa bumi di Pangalengan dan Kertasari.

“Pola ini juga biasa diberlakukan di daerah bencara banjir Bandung Selatan. Hanya bedanya, saat ini implementasinya terfokus pada protokol kesehatan pencegahan covid-19,” ungkap Kadisdik.

Ia mengimbau, agar ‘Sabilulungan Studysaster’ bisa diadopsi dan diterapkan di sekolah-sekolah lainnya. Karena saat ini, tantangan dunia pendidikan semakin kompleks dan menuntut persiapan dan pemikiran yang sangat serius.

Baca Juga: Oded : Kedisiplinan Warga Secapa AD Cukup Tinggi untuk Melawan Covid-19

“Model ini bisa digunakan untuk berbagai mata pelajaran, dan saya harap sekolah lain juga mengadopsinya. Kita dihadapkan pada suatu perubahan yang cepat, sebagai akibat bergulirnya era revolusi Industri 4.0. Kemajuan teknologi ini, memungkinkan otomatisasi di hampir semua bidang,” ucap Juhana.

Bupati Dadang Naser sangat mengapresiasi kiprah Siti Sa’ariah Kamila yang turut berperan memberi solusi untuk pembangunan SDM di Kabupaten Bandung. Menurutnya, situasi pandemi saat ini jangan sampai mematahkan semangat peserta didik untuk belajar, meski dilakukan di rumah.

Baca Juga: Wawan : ASN Tak Netral Merugikan Diri Sendiri

“Dalam AKB, model ‘Sabilulungan Studysaster’ ini mungkin bisa dijadikan metode pembelajaran dunia pendidikan di Indonesia, di tengah ancaman covid-19. Mudahan-mudahan, ini memicu semangat para guru untuk merumuskan model pembelajaran efektif lainnya,” pungkas Dadang Naser.


Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler