GALAMEDIA NEWS - Akhir-akhir ini masyarakat merasa kesulitan mendapatkan Minyak goreng rakyat kemasan (MinyaKita) di pasar.
Menanggapi situasi kelangkaan Minyak goreng ini, Pemerintah melalui Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan memastikan ketersediaan MinyakKita berkapasitas 450.000 ton hanya akan tersedia di pasar.
“Kita cek lagi, kita tidak bisa menjual secara online. Kita bilang jual di pasar. Tapi kemudian akan ada masalah lain: 'Bagaimana tidak tersedia di supermarket', ya di pasar, online juga tidak. boleh,” kata Zulkifli sebagaimana dikutip dari berita ANTARA News, pada Kamis 2 Februari 2023..
"Tiap hari kita awasi. Kita punya 20.000 pasar. Kalau mau tinggal ke pasar. Kalau bisa belanja online, ya jangan beli MinyaKita dong, beli aja yang premium," lanjutnya.
Pemerintah dan produsen telah sepakat untuk meningkatkan tambahan pasokan minyak goreng kemasan dan curah (migor) selama tiga bulan.
Baca Juga: GEMPA TERKINI 5 Menit yang Lalu: Bayah Diguncang 4,4 Magnitudo, Berikut Keteragan dari BMKG
Peningkatan pasokan minyak goreng tersebut yakni selama tiga bulan dimulai Februari hingga April 2023. Pasokan minyak goreng meningkat hingga 450.000 ton per bulan.
Peningkatan pasokan minyak goreng ini dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebelum memasuki bulan puasa hingga menjelang Idul Fitri 2023.
Sebagaimana dilansir melalui berita ANTARA News, Sebelumnya, pasokan minyak goreng per bulan hanya 300.000 ton per bulan. Sekarang pemerintah telah meningkatkannya hingga 50 persen.
Zulkifli dalam kesempatan yang sama juga mengatakan, minimnya MinyaKita di pasaran bukan karena minyak gorengnya sudah habis, namun banyak masyarakat yang mulai beralih ke MinyaKita dari minyak goreng premium karena kualitasnya yang tidak jauh berbeda.
Mendag menegaskan, MinyakKita hanya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Minyak goreng rakyat kemasan (MinyaKita) dijual dengan harga Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg untuk minyak goreng curah.
"Semua orang beli itu ya jadi habis. Nanti kalau semua yang beli premium jadi beli ini, ya nggak akan cukup juga. Karena sudah bagus semua mau beli MinyaKita, dijualnya di retail modern, online padahal kan ini untuk pasar-pasar," kata Zulkifli.***