Sampaikan Pidato Tahunan, Presiden Rusia Putin Beri Peringatan Nuklir Kepada Barat Terkait Ukraina

21 Februari 2023, 20:44 WIB
residen Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya di hadapan Majelis Federal di Moskow, Rusia, 21 Februari 2023. Sputnik/Sergei Savostyanov/Pool via REUTERS /

GALAMEDIANEWS - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya di hadapan Majelis Federal di Moskow, Rusia, 21 Februari 202. Dalam penyampaian pidato tahunan itu, rusia banyak menyorot terkait Ukraina an menurutnya barat terlalu ikut campur.

Diantara isi pidato yang disampaikan oleh Putin adalah peringatan nuklir kepada Barat terkait Ukraina, menangguhkan perjanjian pengendalian senjata nuklir bilateral, mengumumkan sistem strategis baru yang telah ditempatkan untuk tugas tempur dan memperingatkan bahwa Moskow dapat melanjutkan uji coba nuklir.

Putin Berbicara hampir setahun sejak memerintahkan invasi yang telah memicu konfrontasi terbesar dengan Barat sejak masa Perang Dingin, Putin mengatakan bahwa Rusia akan mencapai tujuan perangnya dan menuduh Barat berusaha menghancurkan Rusia.

Putin memperingatkan Amerika Serikat bahwa mereka telah memicu perang menjadi konflik global, Putin mengatakan bahwa Rusia menangguhkan partisipasi dalam Perjanjian START Baru, perjanjian pengendalian senjata besar terakhir antara Moskow dan Washington.

Baca Juga: NONTON FILM Waktu Maghrib Full HD Lengkap dengan Sinopsis dan Link Beli Tiket Online

Perjanjian ini membatasi jumlah hulu ledak nuklir yang dapat dikerahkan oleh dua kekuatan nuklir terbesar di dunia dan akan berakhir pada tahun 2026.

"Saya terpaksa mengumumkan hari ini bahwa Rusia menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis," kata Putin kepada para elit politik dan militer negaranya.

Selain itu, pemimpin Rusia itu mengatakan, bahwa beberapa orang di Washington berpikir untuk melanjutkan uji coba nuklir. Oleh karena itu, kementerian pertahanan dan perusahaan nuklir Rusia harus siap untuk menguji coba senjata nuklir Rusia jika diperlukan, katanya.

"Tentu saja, kami tidak akan melakukan hal ini terlebih dahulu. Tetapi jika Amerika Serikat melakukan uji coba, maka kami akan melakukannya. Tidak seorang pun boleh memiliki ilusi berbahaya bahwa keseimbangan strategis global dapat dihancurkan," kata Putin.

"Seminggu yang lalu, saya menandatangani sebuah dekrit untuk menempatkan sistem strategis berbasis darat yang baru untuk tugas tempur. Apakah mereka akan menancapkan hidung mereka di sana juga, atau apa?"

Baca Juga: One Piece Isyaratkan Karakter Sanji Adalah Sang Penulis Cerita 

Tidak segera jelas sistem berbasis darat mana yang telah ditempatkan untuk tugas tempur.

Rusia dan Amerika Serikat masih memiliki gudang senjata nuklir yang sangat besar yang tersisa dari Perang Dingin. Sejauh ini, keduanya merupakan kekuatan nuklir terbesar, dengan 90% hulu ledak nuklir di dunia.

Perjanjian START Baru membatasi kedua belah pihak untuk memiliki 1.550 hulu ledak pada rudal balistik antarbenua, rudal balistik kapal selam, dan pesawat pengebom berat. Kedua belah pihak telah memenuhi batas tengah pada tahun 2018.

Tidak Mungkin Dikalahkan

Dalam pidato selama satu jam 45 menit di bawah lambang besar bergambar elang berkepala dua Rusia dan dikelilingi oleh delapan bendera tiga warna Rusia, Putin bersumpah untuk melanjutkan perang Rusia selama setahun di Ukraina.

Ia juga berusaha untuk membenarkan perang tersebut, dengan mengatakan bahwa perang ini telah dipaksakan kepada Rusia dan bahwa ia memahami rasa sakit dari keluarga-keluarga yang telah gugur di medan perang.

Barat dan calon anggota NATO Ukraina menolak narasi tersebut, dan mengatakan bahwa ekspansi NATO ke arah timur sejak berakhirnya Perang Dingin bukanlah pembenaran atas apa yang mereka katakan sebagai perampasan tanah gaya kekaisaran yang pasti akan gagal.

Baca Juga: Nonton Film No Escape (2015) Sub Indo: Sinopsis dan Tempat Streamingnya bukan di Indoxxi, Lk21, Rebahin

"Rakyat Ukraina telah menjadi sandera rezim Kyiv dan tuan-tuan Baratnya, yang secara efektif telah menduduki negara ini secara politik, militer, dan ekonomi," ungkap Putin.

"Mereka berniat mengubah konflik lokal menjadi fase konfrontasi global. Inilah cara kami memahami semuanya dan kami akan bereaksi sesuai dengan itu, karena dalam hal ini kami berbicara tentang keberadaan negara kami."

Mengalahkan Rusia, katanya, adalah suatu hal yang mustahil.

Rusia tidak akan pernah menyerah pada upaya Barat untuk memecah belah masyarakatnya, kata kepala Kremlin yang berusia 70 tahun itu, seraya menambahkan bahwa mayoritas orang Rusia mendukung perang.***

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler