Penyelenggara Tak Bisa Menjamin Olimpiade Tokyo di Tahun 2021 Bisa Digelar

22 Juli 2020, 20:18 WIB
Cover majalah Number 1 Shimbun membuat parodi logo Olimpiade 2020 Tokyo yang digabung dengan nuansa virus corona. (Seattletimes.com) /

GALAMEDIA - Presiden Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020, Yoshiro Mori tak bisa menjamin apakah gelaran olahraga itu bisa digelar tahun depan. Semuanya, ujar Yoshiro, akan bergantung pada ketersediaan vaksin Covid-19.

Terlebih jika situasi masih seperti sekarang, dimana virus Corona menjadi ancaman.

"Jika semuanya terus seperti saat ini, kami tidak bisa (menggelar Olimpiade)," ujar dia.

"Secara spesifik, poin pertama adalah bahwa vaksin atau obat telah dikembangkan," tutur dia dalam wawancara dengan penyiaran nasional NHK, yang disiarkan Rabu, 22 Juli 2020.

Baca Juga: Elektabilitas PSI Lewati NasDem dan Demokrat, PDIP Masih Paling Top

Namun ia mengatakan, skenario itu hipotesis. "Saya tidak bisa bayangkan situasi seperti ini akan terus selama setahun lagi," katanya.

Tokyo 2020 seharusnya dibuka pada Jumat depan. Namun Olimpiade dinyatakan ditunda pada Maret karena virus corona menyebar di seluruh dunia.

Kondisi ini menandai gangguan terburuk pada Olimpiade sejak dua edisi yang dibatalkan selama Perang Dunia II. Olimpiade sekarang dijadwalkan dibuka pada 23 Juli 2021.

Baca Juga: DPRD Resmi Berhentikan Bupati Jember karena Dianggap Banyak Melakukan Pelanggaran

Meski begitu, jajak pendapat baru-baru ini telah menunjukkan kurangnya antusiasme publik untuk menyelenggarakan event tersebut.

Pasalnya, kasus akibat virus menunjukkan kebangkitan di Jepang. Sejauh ini Jepang telah melaporkan 26.300 kasus Covid-19 dengan 989 kematian.

Sebagian besar yang mendukung ditunda atau dibatalkan mengatakan mereka tidak percaya pandemi tersebut dapat diatasi tepat pada waktunya untuk Olimpiade.

Baca Juga: Mengejutkan! Rekan Sekantor Mengaku Tahu Pembunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo

Di antara beberapa pilihan yang sudah disampaikan untuk penyelenggaraan Olimpiade pada masa pandemi adalah kemungkinan membatasi penonton, atau menggelar event secara tertutup.

Namun Mori mengatakan, mengurangi jumlah penonton akan sulit. Menurut dia, seperti ditulis Antara, menggelar event tanpa penonton bukan pilihan untuk saat ini.

Baca Juga: Skandal dengan Stafnya Terbongkar, Seorang Menteri di Selandia Baru Dipecat

"Jika ini satu-satunya cara untuk melakukannya, maka ini adalah sesuatu yang harus kita pertimbangkan. Jika itu terjadi, mungkin ada pembicaraan tentang pembatalan," terangnya.

Dengan sisa waktu satu tahun hingga Olimpiade yang dijadwal ulang, ada keraguan mengenai apakah penundaan akan cukup untuk mengatasi pandemi.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler