AS Copot Lambang di Gedung Konsulat, Warga Chengdu Setuju Pemerintah China Lakukan Aksi Balasan

25 Juli 2020, 18:50 WIB
Seorang pria berbicara dengan seorang penjaga keamanan di luar Konsulat Jenderal China di Houston, Texas, Amerika Serikat, Rabu 22 Juli 2020. (REUTERS/Adrees Latif/nz/cfo) /

GALAMEDIA - Amerika Serikat (AS) mulai menurunkan dan mencopot lambang konsulat di dalam kompleks gedung di Chengdu, China. Sementara di luar gedung, penjagaan diperketat pada Sabtu, 25 Juli 2020.

Bersamaan dengan itu, staf di dalam bersiap untuk meninggalkan konsulat menyusul perintah penutupan yang dikeluarkan oleh Pemerintah China sehari sebelumnya.

Anggota kepolisian, termasuk sejumlah orang tak berseragam, melakukan penjagaan tepat di luar gedung. Mereka juga menutup jalanan sekitar. Sementara beberapa kendaraan konsulat terlihat keluar masuk.

Baca Juga: Kabar Mengejutkan, Legenda Barcelona Positif Covid-19!

Namun hingga berita ini diturunkan, baik pihak Konsulat AS di Chengdu maupun Kedutaan Besar AS di Beijing belum memberikan keterangan mengenai hal ini.

Penutupan konsulat AS tersebut merupakan aksi balasan terhadap penutupan konsulat China di Houston, AS, yang lebih dulu dilakukan.

Aksi saling menutup kantor perwakilan itu menambah ketegangan relasi kedua negara di tengah sejumlah konflik yang terjadi.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut konsulat China telah menjadi "sebuah pusat pengintaian dan pencurian kekayaan intelektual."

Baca Juga: Kasus Positif Hari Ini Mencapai 97.286, Erick Thohir: Masih 6-7 Bulan Lagi Kita Harus Hadapi Corona

AS meminta China mengosongkan konsulat di Houston selambatnya hingga Jumat, 24 Juli 2020 pukul 16.00 waktu setempat. Sementara China memberikan waktu 72 jam untuk penutupan konsulat AS di Chengdu, yakni hingga Senin, 27 Juli 2020 pukul 10.00 waktu setempat.

Ditulis Antara, Konsulat AS tersebut dibuka pada 1985 dengan hampir 200 orang pegawai, termasuk 150 staf lokal.

Belum diketahui ada berapa orang pegawai yang berada di sana hingga saat ini, khususnya setelah muncul wabah Covid-19 yang membuat pemerintah AS mengevakuasi para diplomatnya.

Baca Juga: Bertambah 1.868, Total Angka Positif Corona di Indonesia Mencapai 97.286 Kasus

Beberapa warga Chengdu turut berkomentar atas penutupan konsulat dengan respons yang beragam. Mereka pun ada yang mendukung langkah pemerintahnya.

Jiang (29) misalnya. Ia mendukung langkah pemerintah China. "Saya setuju. AS telah menutup konsulat kami, maka saya kira kami harus menutup konsulat mereka juga," katanya.

"Yang paling saya khawatirkan adalah AS yang tidak akan mungkin berhenti sampai sini, mungkin saja akan terjadi yang lebih buruk," ujar Zhang Chuhan (19), seorang mahasiswa.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler