Tanaman Kopi Hijaukan Ribuan Hektare Lahan Kritis di Hulu DAS Citarum

25 Juli 2020, 19:46 WIB
Sosialisasi kepada warga terkait penghijauan lahan kritis di DAS Citarum lewat tanaman kopi, Sabtu, 25 Juli 2020. (Galamedia/Engkos Kosasih) /

GALAMEDIA - Sekitar 8.000 hektare lahan kritis yang berada di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Kec. Kertasari, Kab. Bandung perlahan-lahan mulai kembali hijau. Jutaan bibit tanaman kopi jenis Arabica dan lainnya ditanami di lahan tersebut.

Sebelumnya, selain gundul, tanah di hulu Sungai Citarum juga sudah banyak tercemar bahan-bahan kimia. Sekarang, lahan ditanami kopi dengan harapan bisa menjadi mata pencaharian baru untuk warga sekitar.

Baca Juga: Suriah Luncurkan Mortir, Israel Lakukan Aksi Balasan 'Berlebih' Lewat Serangan Udara

Proses penanaman tanaman kopi diharapkan melalui pola terasering dengan sayuran. Sebelum kopi menghasilkan buah atau berproduksi, para petani bisa meraih keuntungan dari produksi sayuran tersebut.

"Kami sedang mengupayakan panen kopi sepanjang masa dengan kualitas terbaik, hingga kami punya yang siap jual dengan harga terbaik," ujar Dansektor Pembibitan Satgas Citarum Harum, Kolonel Kav Dwi Haryoko.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Sekolah di Jabar Bisa Terapkan KBM Tatap Muka, Tapi....

Ia berbicara di hadapan 62 petani dalam rangka sosialisasi lanjutan Citarum Harum di Posko Utama Bongkor, Kertasari, Kab. Bandung, Sabtu, 25 Juli 2020. Dwi menambahkan, saat ini pihaknya sedang berupaya membangun sistemnya.

"Apabila sudah baik sampai kapanpun sistem itu akan berjalan dengan sendirinya. Dulu tanah di sini sangat subur, sekarang jadi kurang baik. Maka kita akan kembalikan unsur haranya dengan menggunakan cairan Bios 44. Kita sudah menanam dan merawat dengan susah payah, jadi harus ada hasilnya," katanya.

Baca Juga: AS Copot Lambang di Gedung Konsulat, Warga Chengdu Setuju Pemerintah China Lakukan Aksi Balasan

"Saya ajak semua warga untuk memanfaatkan lahan yang ada dengan tetap menjaga kelestarian alamnya," tambahnya.

Menurut Dwi, hasil tanaman kopi di Kertasari sudah bagus dan masuk dalam kategori premium. Pihaknya akan mencoba meningkatkan kualitas menjadi super premium dengan menggandeng Abah Alit atau Ahmad Sudirman, petani kopi yang sudah berhasil dengan produk kopi ABG Waynya (Asli Buatan Gunung Wayang).

Baca Juga: Bertambah 1.868, Total Angka Positif Corona di Indonesia Mencapai 97.286 Kasus

Warga sekitar, Dede Juheri menyampaikan, dirinya sudah menanam kopi dari tahun 2017. Saat ini ia sudah menanam sekitar 5.500 kopi di petak 18. Dari jumlah tersebut 2.700 kopi berasal dari sektor pembibitan yang didapatkannya secara gratis.

Setelah sosialisasi, para petani diberikan pemahaman tentang merawat dan cara meningkatkan pertumbuhan biji kopi langsung di kebun belakang posko.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler