Sejarah 28 Juli: Perang Dunia I Pecah, Awal Melayangnya Jutaan Nyawa Manusia

28 Juli 2020, 07:37 WIB
Perang Dunia I. (wikipedia.org) /

GALAMEDIA - Di berbagai belahan dunia, banyak peristiwa penting terjadi pada tanggal 28 Juli, dari tahun ke tahun. Tak sedikit dari peristiwa itu menjadi cacatan sejarah penting bagi perjalanan hidup manusia.

Berikut sejumlah peristiwa penting di tanggal 28 Juli, yang dirangkum Galamedia dari wikipedia.org:

1. Kemerdekaan Peru
Sebelum orang Spanyol tiba, Peru merupakan letak dari berbagai kebudayaan pra-Inca dan kemudian, Kerajaan Inca.

Francisco Pizarro mendarat di pantai Peru pada 1532, dan pada akhir 1530-an, Peru menjadi Virreinato dan sebuah sumber emas, dan perak utama bagi Kerajaan Spanyol.

Baca Juga: Wow! Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.012.000, Saatnya Menjual Simpanan Anda

Peru mengumumkan kemerdekaannya dari Spanyol pada 28 Juli 1821 berkat aliansi antara tentara Argentina José de San Martín, dan tentara Neogranadine Simon Bolivar.

Presiden terpilih pertamanya, tetapi, tidak berkuasa sampai 1827. Dari 1836 sampai 1839 Peru, dan Bolivia menjadi satu dalam Konfederasi Peru-Bolivia, dibubarkan setelah konflik bersenjata dengan Chili dan Argentina.

Antara tahun-tahun ini, ketidakamanan politik tidak berakhir, dengan tentara sebagai kekuatan politik yang penting.

Baca Juga: Investor Cari Perlindungan, Harga Emas Melonjak ke Rekor Tertinggi

Sekali lagi, antara 1879, dan 1883, Peru, dan Bolivia membuat aliansi, dan berperang melawan Chili dalam Perang Pasifik. Setelah peperangan berakhir (dengan kehilangan provinsi Tarapaca), kestabilan politik tercapai, selama masa awal 1900-an; sampai Augusto Leguia dan kediktatorannya datang.

2. Perang Dunia I (PD I)
Perang ini adalah sebuah perang global terpusat di Eropa yang dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918.

Perang ini sering disebut Perang Dunia atau Perang Besar sejak terjadi sampai dimulainya Perang Dunia II pada tahun 1939, dan Perang Dunia Pertama atau Perang Dunia I setelah itu.

Perang ini melibatkan semua kekuatan besar dunia, yang terbagi menjadi dua aliansi bertentangan, yaitu Sekutu (Britania Raya, Prancis, dan Rusia) dan Blok Sentral (Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia).

Baca Juga: Gelombang Setinggi 6 Meter Diperkirakan Terjadi di Sejumlah Perairan Indonesia

Kedua aliansi ini melakukan reorganisasi (Italia berada di pihak Sekutu) dan memperluas diri saat banyak negara ikut serta dalam perang. Lebih dari 70 juta tentara militer, termasuk 60 juta orang Eropa, dimobilisasi dalam salah satu perang terbesar dalam sejarah.

Lebih dari 9 juta prajurit gugur, terutama akibat kemajuan teknologi yang meningkatkan tingkat mematikannya suatu senjata tanpa mempertimbangkan perbaikan perlindungan atau mobilitas.

Perang Dunia I adalah konflik paling mematikan keenam dalam sejarah dunia, sehingga membuka jalan untuk berbagai perubahan politik seperti revolusi di beberapa negara yang terlibat. Perang ini berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu.

Baca Juga: Bawa Liverpool Juara Liga Inggris, Juergen Klopp Diganjar Trofi Alex Ferguson

3. Presiden Peru keturunan Asia Timur
Alberto Ken'ya Fujimori lahir di Lima, Peru, 28 Juli 1938. Ia adalah Presiden Peru yang menjabat dari 28 Juli 1990 sampai 17 November 2000.

Fujimori merupakan orang ketiga dari keturunan Asia Timur yang menjadi kepala negara sebuah negara Amerika Selatan.

Yang pertama adalah Arthur Chung (1970-1980; sebagai Presiden Guyana, Arthur Chung tidak memiliki otoritas eksekutif) di Guyana dan kedua Dr. Henk Chin A Sen (1980-1981) di Suriname.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Harga Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Tradisional Cimahi Turun

4. Vietnam bergabung dengan ASEAN
Tanggal 28 Juli 1995, Vietnam bergabung dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara) atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

ASEAN merupakan sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Perbara oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Baca Juga: Lokasi SIM Keliling Kota Bandung, Selasa 28 Juli 2020

Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan kestabilan di tingkat regional, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai.

5. IRA akhiri kampanye kekerasan
Tentara Republik Irlandia Sementara (Provisional Irish Republican Army, PIRA; umumnya dikenal sebagai IRA atau Provos) adalah organisasi paramiliter yang menginginkan persatuan Irlandia.

Mereka meyakini bahwa hal ini akan tercapai hanya dengan mengadakan kampanye kekerasan terhadap kekuasaan Britania di Irlandia Utara.

Baca Juga: Puji China, Dirjen WHO Sebut Virus Corona Kasus Global Terburuk yang Pernah Dihadapi Dunia

Menurut proyek penelitian CAIN, sejak didirikan pada tahun 1969 hingga tahun 2001, PIRA telah menyebabkan kematian sejumlah 1.706 jiwa, 497 di antaranya warga sipil.

Pada 28 Juli 2005, Dewan Pasukan PIRA mengumumkan untuk mengakhiri kampanya bersenjata mereka "untuk mencapai tujuannya melalui langkah-langkah damai".***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler