Dolar AS Terjungkal 'Dikeroyok' Euro dan Poundsterling, Tambahan Stimulus Covid Alami Kebuntuan

14 Agustus 2020, 07:12 WIB
Ilustrasi Dolar AS./* pixabay /

GALAMEDIA - Dolar AS merosot pada akhir perdagangan Kamis 13 Agustus 2020 (Jumat 14 Agustus 2020 pagi WIB) terhadap beberapa mata uang utama seperti euro, franc Swiss, dan poundsterling.

Kondisi itu tak lepas dari terbebaninya dolar AS oleh kebuntuan di Kongres tentang tambahan stimulus AS untuk membantu mengatasi pandemi virus corona.

Namun di sesi sore, dolar memangkas kerugiannya, karena indeks saham AS jatuh. Setelah kehilangan 10 persen nilainya dari puncaknya pada Maret, dolar telah menguat di sekitar level terendah dalam lebih dari dua tahun sejak akhir Juli.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Pidato HUT Kemerdekaan di Sidang Tahunan MPR, Hari Ini Pukul 09.00 WIB

Investor, bagaimanapun, tetap fokus pada pembicaraan paket stimulus, yang macet minggu lalu. Pendanaan untuk perusahaan pos AS, U.S. Postal Service dan untuk menopang infrastruktur pemilihan menjadi poin penting dalam pembicaraan kongres tentang bantuan virus corona.

Pasalnya, Presiden Donald Trump berjanji untuk memblokir uang apa pun untuk memfasilitasi pemungutan suara melalui antaran pos.

Pada Rabu, 12 Agustus 2020, Trump menuduh anggota Kongres dari Demokrat tidak ingin merundingkan paket bantuan virus corona AS ketika negosiator Republik dan Demokrat saling menyalahkan atas penundaan lima hari dalam pembicaraan mengenai undang-undang bantuan.

Baca Juga: Ini Dia 8 Anggota Paskibraka Nasional yang Bakal Bertugas di Istana Negara

"Kebuntuan atas paket stimulus mengganggu," kata Amo Sahota, direktur eksekutif di perusahaan penasihat mata uang Klarity FX di San Francisco.

"Menaruh lebih banyak bantuan di atasnya, yang sedang coba dilakukan oleh pemerintah sekarang, tidak bertahan lama," tambah dia.

Dalam perdagangan sore, euro menguat 0,1 persen menjadi 1,1798 dolar. Sejak awal Juli, euro telah menguat hampir enam persen terhadap dolar.

Terhadap franc Swiss, dolar melemah 0,2 persen menjadi 0,9105 franc. Sterling juga menguat 0,3 persen terhadap greenback menjadi 1,3051 dolar.

Indeks dolar sedikit berubah menjadi sedikit lebih rendah di 93,316. Sebelumnya, indeks jatuh ke level terendah satu minggu.

"Dolar yang melemah adalah tanda sentimen risiko positif," kata Sahota dari Klarity.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini, Jumat 14 Agustus 2020: Beli Kemarin, Sekarang Untung Besar

"Pasar bergerak ke tempat-tempat yang akan memberi mereka keuntungan yang lebih baik dan lebih nyaman seperti membeli dolar Australia, euro, dan bahkan pound," tuturnya, ditulis Antara.

Dolar juga mengabaikan data klaim pengangguran AS yang lebih baik dari perkiraan. Klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 228.000 menjadi 963.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 8 Agustus.

Itu adalah level terendah sejak pertengahan Maret ketika pihak berwenang mulai menutup bisnis yang tidak penting untuk memperlambat penyebaran virus. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 1,12 juta klaim di minggu terakhir.

Terhadap yen, dolar datar di 106,91 yen. Sementara itu, yuan luar negeri naik ke level tertinggi lima bulan, tetapi terakhir diperdagangkan 0,3 persen lebih rendah pada 6,9519 per dolar AS. Pejabat AS dan China akan bertemu Sabtu, 15 Agustus 2020 untuk meninjau kesepakatan perdagangan Fase I.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler