Hezbollah Dituding Dalang Ledakan di Beirut, Presiden Aoun Keluarkan Pernyataan Mengejutkan

18 Agustus 2020, 22:15 WIB
Dampak dari ledakan besar di Beirut, Lebanon, ratusan mobil Toyota 200 rusak parah. /David Chin/TF

GALAMEDIA - Ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon telah berlalu. Namun ledakan yang menewaskan ratusan orang, melukai ribuan manusia dan merusak ribuan bangunan itu masih dicari penyebab pastinya.

Belakangan muncul tudingan terhadap Hezbollah. Tudingan menyebut Hezbollah lah yang menjadi dalang dari ledakan yang hampir mirip dengan bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang itu.

Presiden Lebanon Michel Aoun pun menolak kemungkinan keterlibatan Hezbollah dalam ledakan lebih dari 2.000 ton amonium nitrat yang tersimpan di pelabuhan Kota Beirut bulan lalu.

Baca Juga: Minta Jatah dari Dana BOS, Tiga Pejabat Kejari Indragiri Hulu Jadi Tersangka

Ia menyebut "mustahil" ledakan itu berasal dari tempat persediaan senjata Hezbollah. Namun, Presiden Aoun mengatakan pihaknya akan menyelidiki seluruh kemungkinan yang ada.

Otoritas di Lebanon masih menyelidiki penyebab ledakan amonium nitrat yang tersimpan tanpa prosedur aman di pelabuhan selama bertahun-tahun.

Aoun, pendukung Hezbollah, saat diwawancarai koran Italia Corriere della Sera, Selasa, mengatakan organisasi politik dan paramiliter itu tidak menyimpan senjata di pelabuhan. Ia kembali menegaskan pernyataan pimpinan Hezbollah awal bulan ini.

Baca Juga: Masyarakat Gaza Terancam Hidup Tanpa Pasokan Listrik, Israel Tangguhkan Pengiriman Bahan Bakar

Hezbollah merupakan organisasi yang berpusat di Lebanon dan didukung oleh Iran.

"Mustahil, tetapi kejadian serius seperti ini memang membangkitkan imajinasi," kata Aooun saat diminta tanggapannya mengenai dugaan keterlibatan Hezbollah.

Ia menambahkan dugaan itu tetap akan diselidiki oleh otoritas keamanan terkait.

Ketua Hezbollah Sayyed Hassan Nasrallah menyanggah seluruh tudingan yang menyebut pihaknya menyimpan senjata di pelabuhan Kota Beirut.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI, GTV dan MNCTV, 19 Agustus 2020: Seru, Ada Tremors 3: Back To Perfection

Ia mengatakan Hezbollah akan menunggu hasil penyelidikan. Namun, jika ledakan itu disebabkan aksi sabotase Israel, negara itu akan "membayar harga yang setimpal".

Hezbollah telah berperang dengan Israel dan kelompok itu ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat. Walaupun demikian, Hezbollah punya cukup pengaruh di Pemerintah Lebanon.

Dilansir Antara, Israel menyangkal dugaan keterlibatannya dalam ledakan 4 Agustus.

Baca Juga: Jadwal Acara TRANS TV dan TRANS 7, 19 Agustus 2020: Ada Film Keren Sniper: Ghost Shooter

Aoun mengatakan penyelidikan masih berupaya mengetahui penyebab ledakan, yang kemungkinan terjadi karena kelalaian atau kecelakaan dari "faktor eksternal".

"Meskipun ledakan tampaknya disebabkan oleh kecelakaan, saya ingin menghindari tuduhan tidak mendengar seluruh pendapat yang disampaikan," kata Aoun.

Ia mengatakan banyak pihak mengklaim melihat pesawat terbang di atas pelabuhan sebelum ledakan terjadi. "Meskipun pernyataan itu kurang kredibel, mereka harus tetap didengar," ujar Aoun.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler