GALAMEDIANEWS - Densus 88 berhasil menangkap seorang tersangka teroris di Bekasi Jawa Barat.
Tersangka yang diduga sebagai salah seorang karyawan BUMN ini diamankan oleh Densus di kediamannya beserta barang bukti.
Beberapa pucuk senjata rakitan beserta amunisi disita oleh pihak Densus 88 dalam penangkapan tersangka teroris tersebut.
Juru Bicara Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar membenarkan salah satu barang bukti yang disita yakni senjata api rakitan beserta ratusan amunisi.
Dikutip dari Pikiran Rakyat.com, Kombes Pol Aswin mengatakan, "Benar ada penyitaan senjata api. Penyidik sedang mendata jenis dan jumlahnya," ujarnya.
Baca Juga: Dua Tersangka Teroris Ditangkap di Jawa Timur, Diduga Anggota Jaringan JI dan JAD
Dari pemeriksaan awal, tersangka terafiliasi kepada ISIS dan berniat melakukan amaliyah menjelang Pemilu.
Dalam unggahan foto di akun twitter @islah_bahrawi, selain beberapa pucuk senjata dan amunisi,terdapat pula sejumlah buku-buku dan bendera hitam bersimbolkan sebuah organisasi terlarang ISIS.
Kombes Pol Aswin Siregar menambahkn dalam pernyataannya bahwa tersangka merupakan pegawai di perusahaan BUMN tersebut terafiliasi dengan kelompok teroris ISIS.
Aswin menjelaskan, selama menjadi simpatisan ISIS, tersangka aktif melakukan propaganda melalui media sosial.
Dalam menyampaikan propaganda itu, kata dia, DE juga menyebarkan poster berisi teks baiat kepada pemimpin ISIS Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi.
Tersangka juga selain menyimpan senjata api,terlibat dalam penggalangan dana guna melancarkan aksi terornya.
Dalam penggerebekan hari ini diketahui tersangka merupakan salah seorang karyawan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Sosok tersangka dikenal tertutup namun selalu aktif dalam rapat maupun kegiatan di lingkungan rumah.
"Makanya kita tidak menyangka (terafiliasi teroris). Tapi jarang berbincang panjang lebar," ucap Ichwanul Muslimin ketua RT dimana tersangka tersebut tinggal.
Baca Juga: Ini Kondisi Rumah Terduga Teroris di Bandung usai Digeledah Polisi
Beruntung rencana dari tersangka untuk melancarkan aksi terornya telah diketahui dan terendus pihak Densus 88.***