Jurnalis ini Kehilangan Empat Anaknya Akibat Bombardir Israel ke Kamp Pengungsi al-Maghazi di Jalur Gaza

5 November 2023, 16:51 WIB
Jurnalis Foto (Photojournalist) Palestina Mohamed Al Aloul, reporter Anadolu Agency di Gaza, menangis saat mengucapkan selamat tinggal kepada empat anaknya yang tewas dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Al-Maghazi di pusat Jalur Gaza. /paltimeps.ps/

GALAMEDIANEWS - Serangan udara Israel di Jalur  Gaza pada Sabtu malam lalu telah mengakibatkan tewasnya empat anak dan tiga saudara dari Jurnalis Foto Palestina yang bekerja di Anadolu Agency, Muhammed Alaloul. Selain itu, istri, ibu, ayah, dan satu anak dari Alaloul, seorang jurnalis lepas untuk Anadolu, juga mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Rumah Alaloul hancur total ketika serangan udara Israel menyasar perkemahan pengungsi al-Maghazi di pusat Gaza. Menurut laporan, istri Alaloul berada dalam kondisi serius dan harus dirawat di unit perawatan intensif.

Lebih dari 30 warga Palestina menjadi korban dalam serangan ini. Mereka segera dilarikan ke Rumah Sakit al-Aqsa Martyrs di Deir el-Balah, seperti yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan di enklave yang dikuasai Hamas.

Baca Juga: Israel Bombardir 11 Pabrik Roti di Jalur Gaza, Ancaman Kelaparan Semakin Nyata

Meskipun berdasarkan laporan dari agensi berita Palestina Wafa, serangan ini telah menewaskan 51 orang, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, Walaupun demikian  jumlah pasti korban dalam serangan ini belum dapat diverifikasi karena sulitnya akses internet dan listrik untuk di dapat, baca ini. Serangan bombardir Israel ini ini terjadi beberapa hari setelah serangan udara pada perkemahan pengungsi Jabalia dan Bureij, yang menurut pejabat Palestina telah menewaskan lebih dari 200 orang.

Hingga saat ini, pihak militer Israel belum memberikan tanggapan terkait permintaan Al Jazeera untuk komentar. Namun, juru bicara militer Israel mengatakan kepada agensi berita AFP bahwa mereka tengah melakukan investigasi apakah pasukan mereka beroperasi di wilayah tersebut pada saat serangan terjadi.

Serangan terbaru ini datang setelah Amerika Serikat menolak tuntutan negara-negara Arab untuk gencatan senjata segera dalam konflik yang sudah berlangsung sebulan ini. Pada konferensi pers bersama dengan rekan-rekan sejawatnya dari Yordania dan Mesir di Amman, Menteri Luar Negeri AS, Blinken, mengatakan bahwa gencatan senjata penuh akan "mengizinkan Hamas untuk berkumpul kembali dan melancarkan serangan kembali."

Baca Juga: Aksi Bela Palestina Polda Metro Jaya Kerahkan 3.448 Personil

Administrasi Presiden AS, Joe Biden, sebaliknya mengusulkan "jeda kemanusiaan lokal" untuk memfasilitasi pengiriman bantuan ke Gaza dan upaya pembebasan tawanan yang ditahan oleh Hamas.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menolak gencatan senjata sementara dalam perang ini, kecuali jika itu melibatkan pembebasan lebih dari 240 warga Israel dan orang asing yang diduga ditahan oleh kelompok bersenjata Palestina.

Menurut pejabat Palestina, setidaknya 9.488 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak Israel meluncurkan pembantaian di Jalur Gaza Palestina yang katanya untuk menghilangkan Hamas.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: WAFA

Tags

Terkini

Terpopuler