GALAMEDIA - LAPAK SPA, sebuah aplikasi pijat online untuk membantu para penyandang disabilitas saat ini mulai diperkenalkan secara luas dan diuji cobakan penggunaannya.
Aplikasi persembahan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna milik Kementerian Sosial di Bandung itu diperkenalkan ke penyandang disabilitas di Kabupaten Banyumas, Rabu, 9 September 2020.
Bertempat di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Banyumas, sosialisasi dan uji coba aplikasi itu mendapat sambutan baik. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mendukung Kemandirian penyandang disabilitas sensorik netra.
Baca Juga: Siap-siap Cek, Hari Ini Pencairan Bantuan untuk Pekerja Bergaji Dibawah Rp5 Juta
Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Banyumas, Sutiarso mengucapkan terima kasih kepada Balai Wyata Guna yang sudah menjadikan daerahnya sebagai tempat sosialisasi dan uji coba LAPAK SPA.
Ia menyebut aplikasi tersebut sebagai inovasi Balai "Wyata Guna" dalam meningkatkan layanan publiknya, termasuk membantu para penyandang disabilitas di daerahnya.
Aplikasi LAPAK SPA ini sudah bisa diunduh di Play Store. Aplokasi memberikan berbagai jenis layanan pijat, khususnya pijat shiatsu.
LAPAK SPA ini hadir untuk menjadi solusi peningkatan perekonomian penyandang disabilitas netra di tengah melajunya teknologi internet.
Dengan aplikasi ini, penyandang disabilitas netra bisa mendaftar sebagai Terapis dan menerima pesanan pijat shiatsu secara online.
Baca Juga: Renungan Pagi, Fisik Kita Mencerminkan Batin Kita, Sebab Ekspresi Ketaatan Menunjukkan Kemarifatan
Kepala Seksi Asesmen dan Advokasi Sosial BRSPDSN Wyata Guna Bandung, A. Heri Kusuma Wardana mengatakan, aplikasi LAPAK SPA memiliki banyak keunggulan, khususnya bagi para penyandang disabilitas.
Seperti dalam keterangan tertulisnya dari Humas BRSPDSN Wyata Guna Bandung, Jumat 11 Spetember 2020, Heri menyebut aplikasi LAPAK SPA memungkinkan terapis mendapatkan lebih banyak pasien di tengah kesulitan ekonomi karena pandemi Covid-19.
"Walau ada kendala teknis ketika mendownload aplikasi di play store karena memory handphone yang penuh, secara umum uji coba yang dihadiri oleh 13 orang peserta berjalan dengan lancar dan peserta antusias," tandas Heri.***