Penyuluhan Tentang Penyakit Jantung Koroner, Kolaborasi Fak Kedokteran Unjani dan RS Dustira, Cimahi

15 November 2023, 15:33 WIB
Pemberian penyuluhan tentang penyakit jantung koroner kepada masyarakat oleh Fak. Kedokteran Unjani. /Unjani/ Suhaeli/

GALAMEDIANEWS - Dalam rangka kegiatan Pengabdian Masyarakat, kali ini Fakultas Kedokteran Unjani dan RS Dustira Cimahi kembali berkolaborasi yang didukung penuh oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unjani serta difasilitasi oleh bagian Promkes RS Dustira Cimahi.

Pengabdian masyarakat kali ini berupa penyuluhan tentang Penyakit Jantung Koroner (PJK) dengan sasaran pasien-pasien serta pengantar pasien yang ada di Poli Jantung RS Dustira Cimahi.

dr Sherly Yosephine, Sp.JP selaku Ketua Pengabdian Masyarakat, “ mengatakan ‘Penyakit jantung koroner (PJK), merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang memiliki kecenderungan meningkat setiap tahunnya dan berdampak tidak hanya pada negara maju, tapi juga negara berkembang”.

Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2012 terdapat 56 juta kematian diseluruh dunia yang disebabkan oleh PTM dan penyakit jantung berkontribusi dalam 46.2% diantaranya (17.5 juta kematian)”.

Lebih lanjut Sherly menambahkan bahwa “saat ini di Indonesia, pola kesakitan (morbiditas) menunjukkan beban penyakit ganda, dimana penyakit menular masih merupakan tantangan tetapi PTM juga telah meningkat tajam.

Baca Juga: Hari Jantung Sedunia: Ini 4 Makanan Kaya Serat yang Ampuh Cegah Penyakit Jantung Koroner

Eskalasi PTM di negara kita menunjukkan angka yang dramatis; Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyimpulkan bahwa kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) bersama-sama bertanggung jawab terhadap 59% dari total kematian”

Penyuluhan sebagai salah satu cara menurunkan angka penderita penyakit jantung koroner.
Salah satu masalah kesehatan utama di bidang kardiovaskular adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang memiliki angka perawatan di rumah sakit dan angka kematian yang tinggi.

Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk pencegahan dan penanggulangan PJK seiring dengan kemajuan dalam penelitian dan teknologi kesehatan di bidang kardiovaskular saat ini.

Faktor risiko terbanyak untuk PJK adalah sekumpulan gejala yang termasuk dalam sindrom metabolik yaitu hipertensi, obesitas, peningkatan kadar gula darah, dan gangguan lemak (dislipidemia) sehingga edukasi untuk pengendalian faktor risiko ini sangat penting untuk dilakukan.

Baca Juga: 7 Manfaat Ikan Sidat untuk Kesehatan, dari Meningkatkan Kecerdasan hingga Mencegah Penyakit Jantung

Untuk itulah, , selasa 14 November 2023 yang lalu, telah dilakukan edukasi melalui penyuluhan tentang informasi PJK termasuk faktor risiko serta cara pencegahannya dilaksanakan di Poli Jantung RS Dustira Cimahi.

Sebanyak kurang lebih 80 peserta penyuluhan yang merupakan pasien-pasien yang sedang kontrol di poli Jantung serta para pengantarnya sangat antusias dan mendengarkan dengan seksama.

Untuk mendeteksi faktor risiko, pada saat yang bersamaan dilakukan pula pengecekan glukosa darah serta pengukuran tekanan darah cuma-cuma untuk mereka.

Acara ditutup dan diakhiri dengan pemberian doorprize berupa thermogun, alat pemeriksaan kadar glukosa darah, kolesterol dan asam urat serta tensimeter digital yang disambut dengan bahagia oleh para peserta penyuluhan.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Fak Kedokteran Unjani

Tags

Terkini

Terpopuler