Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran UNJANI Bantu Atasi Stunting di Kabupaten Bandung Barat

- 25 Juli 2023, 20:17 WIB
 Pemeriksaan kesehatan dalam acara pengabdian masyarakat FK Unjani.
Pemeriksaan kesehatan dalam acara pengabdian masyarakat FK Unjani. /Unjani / Suhaeli/

GALAMEDIANEWS - Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran UNJANI yang didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Jenderal Achmad Yani bekerjasama dengan Puskesmas Rende dan MTSN 4 Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat mengadakan kegiatan Pencegahan stunting dengan melakukan skrining anemia dan pemberian tablet Fe (Tablet tambah darah).

Pada Anak Remaja, kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada hari Sabtu 24 Juli 2023 di Gedung Sekolah MTSN 4 Cikalong Wetan mulai pukul 08.00 – 12.00 WIB yang diikuti oleh 180 orang siswi. Kegiatan pengmas ini merupakan langkah konkrit dalam upaya mendukung upaya pemerintah dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Program intervensi spesifik harus dilakukan sejak masa remaja. Kesehatan dan status gizi para remaja harus dipersiapkan sejak dini, sehingga ketika prediksi Indonesia mendapatkan bonus demografi pada 2045 mendatang dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, terhindar dari berbagai masalah kesehatan, salah satunya anemia.

Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 didapatkan bahwa anemia pada remaja masih berada diangka 32% yang artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia.

Baca Juga: Kilas Balik Perayaan Asia Afria Festival di Bandung, Mulai Tahun 2018 hingga 2022, Berikut Keseruannya

Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 salah satu intervensi sebelum kelahiran dengan melakukan aksi bergizi yaitu membentuk kebiasaan olahraga, sarapan dan minum tablet tambah darah untuk menurunkan anemia pada remaja dengan target pencapaian 58% pada tahun 2024.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat ditemukan bahwa kasus anemia remaja putri di Jawa barat sebesar 41,93% dan angka cakupan remaja putri yang mendapatkan tablet tambah darah pada tahun 2010 masih dibawah angka target nasional yaitu baru sebesar 25,2%.

Ketua pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat ini, dr. Desy Linasari, MKM mengatakan bahwa anemia merupakan salah satu penyakit yang harus diberikan perhatian khusus dikarenakan apabila dibiarkan terjadi dalam jangka waktu yang lama akan memberikan dampak yang mempengaruhi kehidupan.

Pengabdian Masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting

Dampak anemia pada remaja bisa terjadi penurunan daya tahan tubuh sehingga remaja akan mudah sakit yang berakibat remaja sering tidak masuk sekolah dan ketinggalan pelajaran dibandingkan dengan teman-temannya.

Selain itu remaja akan mudah lelah, lesu, pusing, nafas pendek serta penurunan konsentrasi belajar dikarenakan rendahnya oksigen yang dibawa keseluruh jaringan akibat kadar hemoglobin rendah.

Hal ini akan berimbas pada penurunan produktivitas dan prestasi belajar remaja. Ketika saat masa remaja sudah mempunyai anemia, maka mereka berpeluang untuk mengalami anemia pada saat kehamilan sehingga beresiko terjadinya perdarahan saat persalinan dan melahirkan bayi berat lahir rendah.

Pemberian tablet tambah darah selama ini dilakukan secara blanket approach atau pendekatan selimut yaitu seluruh remaja putri harus minum tablet tambah darah dengan frekuensi 1 kali perminggu sepanjang tahun tanpa dilakukan pemeriksaan Hb terlebih dahulu untuk mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi.

Baca Juga: Worldcoin, The Orb dan Retina Mata Anda: Yang Perlu Anda Ketahui

FK Unjani dan LPPM UNJANI bekerja sama dengan MTSN 4 Cikalong Wetan melakukan pendeteksian anemia pada remaja sebagai upaya percepatan penurunan stunting

Upaya deteksi dini anemia ini diharapkan para remaja putri lebih melek kesehatan tentang kondisi kesehatannya terutama tentang kondisi anemia dan dampaknya buat mereka sehingga bisa meningkatkan kepatuhan minum tablet tambah darah.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x