Dukung Penuh Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Komunitas Sarasa Bagikan 15.000 Nasi Kotak di KBB dan Cimahi

27 Januari 2024, 18:45 WIB
Bukti dukung Prabowo-Gibran, Komunikasi Sarasa KBB menggelar aksi membagikan nasi kotak sebanyak 1.500 porsi di Bandung Barat dan Cimahi./Deni Supriatna /GALAMEDIANEWS /

 

GALAMEDIANEWS - Dukungan terhadap Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo-Gibran di kalangan milenial dan Generasi Z semakin gencar dan masif menjelang perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang tinggal 17 hari lagi.

Salah satunya seperti yang dilakukan komunitas Satu Rasa (Sarasa) Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang notabene berisikan kalangan Gen Z yang tergabung dari berbagai latar belakang profesi, seperti mahasiswa, ojek online (Ojol) dan buruh.

Ketua Ketua Komunitas Sarasa KBB, Tony Sukma Akbar mengatakan, komunitas Sarasa memberi dukungan penuh terhadap pasangan Prabowo-Gibran di Pemilu 2024.

Baca Juga: AWAS Ada Kejahatan Siber Terbaru! BRI Beri 6 Tips Untuk Menghindarinya Saat Melakukan Pembayaran Elektronik

Menurut Tony, dukungan terhadap Prabowo-Gibran dibuktikan dengan gerakan aksi membagikan nasi kotak sebanyak 1.500 porsi yang akan dibagikan kepada Ojek Online (Ojol), pengemis, pengamen, kuli bangunan dan pedagang kecil yang berada di Bandung Barat dengan titik pembagian di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Cimareme hingga Gadobangkong.

Sedangkan untuk pembagian nasi kotak di wilayah Kota Cimahi, kata Tony, pembagian dimulai dari titik kawasan Sangkuriang, Jalan Kolonel Masturi, Jalan Cihanjuang dan Jalan Pesantren serta Cibabat.

"Sebagai bukti mendukung penuh pasangan Prabowo-Gibran. Kami mengelar aksi dengan membagikan 1.500 nasi kotak di beberapa titik di KBB dan Kota Cimahi," kata Ketua Komunitas Sarasa KBB Tony Sukma Akbar saat ditemui di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Sabtu 27 Januari 2024.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Resto Instagramable di Karawang, Rumah Makan Keluarga Terbaik 2024 yang Wajib Dicoba

Menurut Tony, pembagian nasi kotak yang dilakukan komunitas Sarasa merupakan implementasi program makan siang gratis yang digaungkan Pasangan Calon (Paslon) Capres-Cawapres nomor urut 2 dan partai PSI.

"Ini sesuai dengan program Paslon Capres-cawapres nomor urut 2. Kita pun merasa kasihan melihat perjuangan para ojol dan banyaknya pengemis yang berada di jalanan," ucapnya.

Selain itu, Tony menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan komunitasnya tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat yang menerima dan berharap program makan siang gratis bisa benar-benar terealisasi secara masif.

"Kami memang mengkampanyekan untuk pemenangan Prabowo-Gibran. Tapi, kalau terkait siapapun yang dipilih itu kembali ke hati nurani masing-masing. Kami tidak memaksa ataupun mengintervensi," tuturnya.

Baca Juga: Lee Zii Jia Mundur dari Indonesia Masters, PBSI Ungkap Keluhan Wakil dari Malaysia Ini

Selanjutnya, Tony menyebut, komunitas Sarasa KBB menjadi komunitas pertama yang mengimplementasikan program makan siang gratis dengan langkah awal di KBB.

"Kegiatan pembagian nasi kotak gratis yang kami lakukan ini tidak banyak yang tahu. Namun, kami berharap Sarasa Jabar pun bisa mengikuti langkah yang kami lakukan saat ini," ucapnya.

Meski demikian, Tony memastikan, inisiatif program makan siang gratis ini dipastikan tidak ada money politics. Sehingga, masyarakat bisa memilih paslon nomor 2 sesuai dengan hati nuraninya masing-masing.

"Kami berharap mereka bisa mendukung dan mendongkrak suara bagi pasangan Prabowo-Gibran di KBB dan Cimahi. Apalagi, para komunitas ojol, pengamen dan pengemis yang jarang tersentuh kesejahteraan," katanya.

Ditempat yang sama, salah seorang pengamen yang kerap mangkal di kawasan Padalarang, Riki Purnama (39) mengapresiasi kegiatan pembagian nasi kotak yang dilakukan komunitas Sarasa KBB.

Baca Juga: Desain Interior Ruangan dengan Warna Netral, Hangatkan Suasana Mengobrol

Menurut Riki, bahwa pasangan Prabowo-Gibran sangat cerdik bisa menggandeng kalangan milenial dan Gen Z. Bahkan, memahami kondisi masyarakat kecil yang tidak mampu.

"Saya berterima kasih, kegiatan ini membantu kami rakyat kecil," ujar Riki.

Dijelaskan Riki, penghasilan mengamen di jalanan dengan hasil yang tidak menentu kerap kali membuatnya harus menahan lapar. Sebelum, istri dan ketiga anaknya dipastikan sudah makan.

"Nasi kotak ini untuk istri dan anak-anak saya di rumah. Kalau saya jarang makan karena fokus untuk mencari uang demi menutupi kebutuhan lainnya," ucapnya.

Adapun penghasil besar yang pernah didapat saat mengamen, Riki mengaku, penghasilan besar itu mencapai Rp 100 ribu perhari yang dilakukan mulai dari pagi hingga malam hari.

"Penghasilan gak tentu karena saya kadang ngamen dan kadang markir. Dari jam 08.00-20.00 WIB paling besar saya dapat Rp 100 ribu," ujar warga Pojok Selatan, Kota Cimahi ini.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler