Perbedaan Angin Puting Beliung dan Tornado, Simak juga Imbauan dari BMKG

22 Februari 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi tornado/pexels @thilaniratheep /

GALAMEDIANEWS – Pada 21 Februari 2024 kemarin salah satu kawasan di Bandung, Rancaekek mengalami tornado. Pasalnya tornado ini menurut pakar BRIN merupakan tornado pertama di Indonesia.

Selain itu ada beberapa bencana pada rabu kemarin, diantaranya angin puting beliung yang terjadi di Kecamatan Jatinagor, Sumedang sekitar pukul 16.00 WIB, lalu yang kedua di kecamatan Bandung Kulon pada sore hari.

Baca Juga: Masuk Unggulan Nasional, 8 SMA Terbaik di Kabupaten Klaten Bisa Menjadi Pilihan Sekolah Saat PPDB 2024

Lalu apa perbedaan dari tornado dan angin puting beliung?

Dilansir dari laman resmi BMKG, angin puting beliung merupakan sebutan lokal untuk tornado skala kecil yang terjadi di Indonesia.

Bagiamana karakteristik dari tornado?

Pada daerah tumbuhnya berada di darat. Arah pergerakannya tergantung pada arah gerak badai guntur atau thunderstorm pembentuknya. Ukuran diameter dari tornado adalah ratusan meter. Durasi dari tornado kurang lebih adalah tiga menit hingga lebih dari satu jam.

Menurut Erma Yulihastin selaku periset dari BRIN mengungah cuitan di X/Twitter, ia bersama tim akan melakukan investigasi kembali pada tornadi di Rancaekek ini.

Baca Juga: Atalia Praratya Ridwan Kamil Tertinggal Jauh, Dedi Mulyadi Caleg Jabar yang Raih 100 Ribu Suara Lebih

"Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek pada hari ini (21/2). Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercata sebagai tornado pertama ini,"

Selain itu mengapa bencana di Rancaekek ini termasuk pada tornado, bukan semata angin puting beliung. Hal ini dikarenakan skala kekuatan angin nya pun lebih cepat dan skala radius nya lebih luas.

Baca Juga: Jadi Terdakwa Kasus Penggelapan, Miming Theniko Merasa Dikriminalisasi oleh Sepupu Sendiri

Oleh karena itu untuk sementara ini BMKG memberikan peringatan atau himbauan kepada masyarakat untuk waspada terhadap terjadinya bencana hidrometeorologis atau dampak cuaca ekstrem.

Pertama adalah dengan waspada pada hujan lebat hingga sangat lebat pada durasi lebih dari satu jam. Angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.

Kedua masyarakat harus waspada juga terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari.

Baca Juga: Cara Mempererat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB yang biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya. Awan ini biasa disebut awan cumulonimbus.

Ketiga, masyarakat yang tinggal khusus di daerah bertopografi curam, bergunung atau rawan longsor untuk tetap waspada dengan hujan yang memiliki intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. (Nasywa Azzahra)***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: BMKG X @EYulihastin

Tags

Terkini

Terpopuler