Apa itu Minyak Makan Merah? Begini Penjelasan dan Asal Usulnya

16 Maret 2024, 11:57 WIB
Kelapa sawit di kelola menjadi minyak makan merah./instagram @jokowi /

GALAMEDIANEWS - Ketahanan pangan menjadi pilar penting bagi Indonesia Emas 2045. Pengembangan sektor pangan membutuhkan cara - cara baru yang inovatif.

Meningkatkan efensiensi proses produksi yang meningkatkan pangan berkualitas dengan harga terjangkau, dan yang terpenting mensejahterakan para petani.

Indonesia negara terbesar penghasil sawit di dunia, dengan luas lahan lebih dari 15 juta hektar. Dimana 40% di kelola oleh petani swadaya.

Baca Juga: Ramadhan 1445 H: Waktu Berbuka Puasa di Kota Banjar Hari Ini, Sabtu 16 Maret 2024, Jadwal Imsak dan Sholat

Pemerintah melalui koperasi UMKM, bersama Kementrian BUMN, PTPN, dan PTKS mendorong inovasi sawit milik petani menjadi minyak makan merah.

Melalui kelembagaan koperasi untuk menjawab tantangan peningkatan kesejahteraan keluarga petani, keberlanjutan pasokan minyak goreng sehat, dan terjangkau bagi masyarakat. Serta membuka luas lagi lapangan pekerjaan berkualitas.

Dilansir pada laman akun instagram Presiden @jokowi, Pabrik Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara di resmikan, pada hari Kamis, 14 Maret 2024.

Baca Juga: Botol dan Banjir : Kode Rahasia Transaksi Pungli 15 Pegawai KPK di Rutan

Pabrik ini merupakan pabrik pertama yang memproduksi minyak makan merah di Indonesia, hal ini sebagai tanda langkah maju dalam industri kelapa sawit nasional.

Sejak 2022 minyak makan merah telah berhasil mengantongi sertifikasi SNI dari BPOM RI, serta detailing engineering dari pusat penelitian kelapa sawit.

Setelahnya sudah dilakukan 9 printing project diantaranya bekerjasama dengan PTPN yang berfokus di Sumatra Utara, dan 6 koperasi mandiri yang tersebar di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Minyak makan sendiri merupakan produk turunan minyak sawit, yang kaya akan kandungan nutrisi provitamin A, vitamin E, skualena dan diyakini dapat mencegah stunting.

Baca Juga: Coldplay Rilis Perolehan Pengembalian Gelang Xyloband, Indonesia Urutan Terbawah

Di dukung dengan ekosistem usaha yang mempuni, koperasi menempati fungsi utama mengonsolidasi petani sawit perorangan di lahan sempit ke dalam koperasi.

Koperasi mengambil peran sebagai offtaker pertama tandan buah segar, pengelola pabrik CPO, dan minyak makan merah, sekaligus membuka akses pasar.

Harmonisasi ekosistem bisnis yang sangat bermanfaat bagi pemerintah, koperasi, petani, pasar, dan konsumen. Di harapkan dapat memberi nilai lebih dalam memakmurkan petani sawit, dan Indonesia sehat bebas stunting.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler