Biodynamics Sebagai Metode Pertanian Sistem Kalender Modern

23 Mei 2024, 13:42 WIB
Praktek fermentasi Kohe pada Tanduk Sapi dalam Biodynamics Preparation./Galamedianews/Veronika NK /

 

GALAMEDIANEWS - Roemah Planet dan Eco Camp Bandung memperkenalkan metode pertanian Biodynamics pada pelatihan Biodynamics Preparation, Kamis 23 Mei 2024.

Biodynamics merupakan metode bertani alami pertama yang lahir setelah Perang Dunia 1. Rudolf Steiner memperkenalkan metode alternatif bertani ini pada tahun 1924.

Biodynamics bertujuan untuk menyelaraskan sistem pertanian dengan lingkungan. Agar dapat membangun tanah yang sehat sehingga bisa memproduksi tanaman yang sehat, dan menjadi makanan yang sehat, serta memberikan vitalitas pada manusia untuk menjalankan perannya dalam ekosistem bumi.

Bersama Suster Kristiana Sgm, dan Krisnandito sebagai praktisi Biodynamics, sebanyak 20 peserta mengikuti pelatihan pembuatan Biodynamics Preparation bertempat di Integrated Farming Jalan Dago Pakar Bandung.

Baca Juga: Partai Nasdem dan Demokrat Siap Koalisi Usung Sekda Cimahi jadi Calon Wali Kota di Pilkada 2024, Ini Alasannya

Biodynamic Preparation adalah persiapan aplikasi herbal dan mineral untuk meningkatkan kesuburan tanah, menstimulasi pertumbuhan tanaman, dan meningkatkan vitalitas hasil pertanian.

Metode pertanian alternatif ini merupakan sistem bertani yang mengoptimalkan sistem pertanian organik dan sistem permakultur atau sistem pertanian berkelanjutan yang memakai metode kalender tanam.

Biodynamics Preparation merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan media tanam dengan alami sebelum melakukan penanaman yang mengikuti teknik penanggalan matahari, bulan, bintang dan bumi.

Hal ini selaras dengan sistem penanggalan pertanian leluhur Indonesia yaitu Pranata Mangsa, sistem pertanian tradisional Indonesia yang masih diyakini sebagai metode bertani ramah lingkungan dan penuh makna spiritual tradisional.

Dalam pelatihan, diajarkan pembuatan ramuan mineral untuk kesuburan tanah dan tanaman. Menggunakan Kohe (kotoran sapi) dari sapi betina yang sedang menyusui di fermentasi dalam tanduk sapi betina yang ditanam ke dalam tanah selama 6 bulan.

Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Pemberantasan Judi Online Secara Sistematis dan Komprehensif

Kotoran sapi yang terfermentasi selama 6 bulan ini akan memadat dan berubah bentuk menjadi serupa clay. Clay kotoran sapi kemudian diberlakukan dalam beberapa metode untuk menghasilkan cairan penyubur tanah dan tanaman.

Sedangkan pengaplikasian ‘kompos’ Biodynamics pada tanah dan tanaman akan diatur dalam kalender tanam Biodynamics.

Perkembangan teknologi telah mempermudah manusia termasuk dalam usaha merawat bumi. Saat ini kemudahan panduan menanam berdasarkan kalender sudah tersedia dalam aplikasi kalender Biodynamics yaitu Moon & Garden dan CalBio. Aplikasi ini membantu manusia modern untuk mempraktekan metode bertani yang berkelanjutan.

Dengan pelatihan Biodynamics Preparation Suster Kristiana berharap manusia modern hari ini dapat lebih memaknai spiritualitas lingkungan hidupnya. Ketika manusia berkoneksi dengan tanah, air, udara dan renik-renik makhluk hidup lainnya dalam kegiatan menanam yang bisa dilakukan sehari-hari di pekarangan rumah.***

 

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler