Banjir Terjang Garut dan Tasikmalaya, Dua Anak Dikabarkan Hilang

12 Oktober 2020, 15:04 WIB
Lokasi Banjir di Kp. Parungpung, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Senin, 12 Oktober 2020. (ist) /

 

GALAMEDIA - Bencana banjir bandang di Kabupaten Garut dan tanah longsor di Kabupaten Tasikmalaya terjadi akibat adanya curah hujan tinggi yang melanda di kedua kawasan tersebut, sejak minggu 11 Oktober 2020 malam - Senin 12 Oktober 2020 dini hari.

Hal tersebut mengakibatkan puluhan rumah terendam banjir, dan akses jalan utama terputus akibat adanya longsor.

Salah seorang warga yang bertempat tinggal di Pamengpeuk Garut, Dicki Bahari, menceritakan kronologi awal mula terjadinya banjir karena luapan air sungai Cipalebuh dari arah Cisompet dan Sungai Cikaso dari arah Cibalong.

Baca Juga: Puluhan Anggota KAMI Medan Diciduk Polisi, Termasuk Sang Ketua

“Jadi waktu kemarin bada saya sekitar jam 8 malam, hujan turun deras hingga sekitar jam 11 malam intensitas hujan menurun. Pada pukul 2 dini hari hujan kembali deras sehingga mengakibatkan meluapnya air di beberapa daerah sekitar pameungpeuk. Puncak air meluap tinggi pukul 6 pagi, video yang saya bagikan itu di daerah pertemuan antara kedua sungai tersebut(sungai cipalebuh dan sungai cikaso),” jelasnya kepada galamedia, Senin 12 oktober 2020.

Banjir bandang yang terjadi di Garut Selatan Pameungpeuk, Sukapura, Jatisari, Cibalong, Saribakti, dan Sagara dan 10 desa di tiga kecamatan, di kabupaten Garut.

Beberapa warga yang berada di lokasi saat ini mengungsi terlebih dahulu ke dataran yang lebih tinggi, untuk tinggal bersama sanak keluarganya. Bahkan hingga saat ini masih ada 2 korban anak-anak yang hilang dan belum berhasil ditemukan.

Baca Juga: APK Paslon Gibran-Teguh Paling Banyak Melanggar Aturan

“Setelah saya pantau ternyata beberapa kampung juga ikut terendam, bahkan di daerah Pamalayan hampir semua rumah terendam banjir air. Didaerah Cigadog juga terjadi longsor yang membuat terputusnya akses jalan utama yang menghubungkan kecamatan Pameungpeuk dan Cisompet atau yang mengarah dari Garut kota,” ujarnya.

Akibat hujan deras yang terjadi semalaman membuat beberapa rumah hanyut terbawa arus, banjir bandang ini merendam sejumlah kampung yang berada di Pameungpeuk Garut.
Untuk mengantisipasi adanya banjir bandang susulan beberapa warga bersiap mengungsi dan membereskan barang penting yang mesti diselamatkan.

“Tapi untuk saat ini Alhamdulillah cuaca mulai panas. Dan air sungai mulai kembali normal,” katanya.

Baca Juga: Terbang Tanpa Perisai Pelindung, Viral Aksi Mencekam Pilot Pesawat Tempur Siluman Rusia Su-57

Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Husni munawar, salah seorang warga yang bertempat tinggal di Kampung Parungpung, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten tasikmalaya menjelaskan, curah hujan yang terus menerus terjadi semalaman mengakibatkan debit air Sungai Cilangla meluap hingga ke Jalan Raya Pamijahan.

Sebanyak 11 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya dilanda bencana longsor dan banjir, bencana terparah terjadi di kecamatan Gunungtanjung.

Seorang warga dilaporkan meninggal dunia dan tanah longsor menutup jalan akses utama yang menghubungkan Manonjaya- Gunungtanjung-salopa di Desa Mandalawangi, Kecamatan Salopa.

Baca Juga: Polres CImahi Bongkar Sindikat Pengedar Uang Palsu (Upal) Senilai Rp 2 Miliar Lebih

“Jadi karena hujan yang terjadi terus menerus semalam membuat debit air sungai meningkat, tinggi banjirnya kurang lebih 1 meter. Dan Sampai saat ini rumah-rumah warga sekitar sungai masih terendam, hujan juga belum kunjung berhenti hingga saat ini, yang mengakibatkan tanah menjadi longsor,” jelasnya.

Lebih lanjut Husni, mengatakan jika saat ini antisipasi yang dilakukan oleh warga desa pamijahan jika sewaktu-waktu banjir bandang menerjang kembali ialah mengungsi ke tempat sanak saudara yang berada di dataran tinggi. Sementara untuk posko pengungsian belum disediakan, warga setempat masih berbenah dan membereskan sisa banjir.

Warga bersama petugas, relawan, dan pemerintah bergotong royong membersihkan material longsoran dengan menggunakan mesin dan manual. Sementara arus lalu lintas dilakukan buka tutup terlebih dahulu hingga kegiatan selesai.

Baca Juga: Ini Nazar Ipul Ketika Berhasil Bermain di Liga 1 2020

“harapan saya mah semoga hujannya cepat reda, banjirnya cepat surut, dan ngga ada banjir susulan lagi,” pungkasnya. (Retno Nur Hidayati/job)

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler