Dituding Lakukan Kampanye saat Hajat Tahunan Huluwotan, Ini Jawaban Bupati Bandung

14 Oktober 2020, 19:33 WIB
Bupati Bandung Dadang M. Naser melaksanakan salat Iduladha di Dome Bale Rame Soreang, Kabupaten Bandung pada Jumat 31 Juli 2020.* /BUDI SATRIA/PRFM

 

GALAMEDIA - Bupati Bandung, Dadang M. Naser membenarkan bahwa dirinya telah memenuhi undangan klarifikasi dari Bawaslu Kabupaten Bandung melalui aplikasi zoom.

Ia mengatakan undangan klarifikasi tersebut berkaitan dengan dugaan dirinya melakukan kampanye di Desa Panyocokan, Kecamatan Ciwidey, dalam rangkaian acara hajat tahunan huluwotan di desa tersebut.

"Disitu saya telah memberi apresiasi terhadap agenda tahunan di Desa Panyocokan, ada gelar budayanya, ada adat lembur dalam rangka menjaga mata air. Saya respon itu luar biasa, Desa Panyocokan tiap tahun melakukan hajat huluwotan," ujar Dadang M. Naser saat ditemui usai melakukan klarifikasi lewat aplikasi zoom di Komplek Perkantoran Pemkab Bandung, Soreang, Rabu 14 Oktober 2020.

Baca Juga: 5 Destinasi Liburan Tahun Baru di Indonesia, Berikut Tips dan Promo Akhir Tahun dari Traveloka

Dadang menjelaskan, setelah menyampaikan pidato untuk mengapresiasi bagaimana penataan huluwotan supaya bisa dijadikan destinasi wisata, ia pun menyampaikan beberapa hal terkait persiapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan di Kabupaten Bandung pada 9 Desember 2020 mendatang

"Terakhir saya menyampaikan tentang persiapan Pilkada sekaligus saya pamitan menjadi Bupati yang akan berakhir di bulan dua tahun 2021. Sementara pemilihan bupatinya saya sampaikan akan terjadi di tanggal 9 bulan Desember," jelasnya.

Dadang menyebutkan bahwa melakukan sosialisasi tentang akan dilaksanakannya pesta demokrasi Pilkada Kabupaten Bandung merupakan kewajiban seluruh aparatur pemerintahan sampai ke tingkat Kepala Desa.

Baca Juga: Viral Ambulans Ditembaki Polisi, Yusri: Ada Indikasi Pasok Batu Untuk Pendemo UU Cipta Kerja

Apalagi Pilkada kali ini merupakan pemilihan umum bersyarat ditengah pandemi Covid-19, dimana para ahli atau pengamat telah menyampaikan prediksi akan ada pengurangan partisipasi politik.

Karena itu, lanjut dia, dalam rangka pembangunan di bidang politik, pemerintah harus berupaya mendorong masyarakat agar menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada nanti.

Salah satu langkahnya, ia memaparkan kepada masyarakat bahwa dalam Pilkada nanti ada tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang harus dipilih. Ia pun menjelaskan tentang siapa saja tiga pasang calon tersebut termasuk latar belakang mereka agar masyarakat mengetahuinya.

Baca Juga: Habib Rizieq Diminta Cepat Pulang oleh Denny Siregar, Kalau Tidak...

"Saya menjelaskan, silakan pilih nomor satu, dua, atau tiga, disitu ada perang bintang. Siapa nomer tiga, siapa nomor satu, siapa nomer dua. Nomor satu itu pasangan NU Pasti Sabilulungan itu taglinenya atau jargonnya , yang kedua jargonnya Dahsyat, dan yang ketiga itu Bedas," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya menjelaskan siapa itu pasangan Nu Pasti Sabilulungan, pasangan Dahsyat, dan juga pasangan Bedas.

"Bedas calon bupatinya adalah Dadang Supriatna yang tadinya kader Golkar, dibesarkan oleh Golkar pindah ke PKB menjadi calon bupati di Bedas, beliau orang Tegalluar Bojongsoang, berpasangan dengan Sahrul Gunawan, artis sinetron, pemain sinetron, jago sinetron, bintang sinetron orang Bogor.

Baca Juga: Menko Airlangga Hartarto Dilaporkan ke Polisi, Buntut Menuding Aksi Mahasiswa Ditunggangi

Yang kedua adalah Ibu Yena putranya Al Masoem yang beralamat di Rancaekek berpasangan dengan Pak Atep, bintang sepak bola, mantan pemain persib. Dan pasangan nomor satu itu adalah NU, yaitu Teh Nia orang Ciparay, mantan pacar alias istri saya, berpasangan dengan Usman Sayogi, orang Soreang, 31 tahun mengabdi di pemerintahan, berarti dia itu bintang pemerintahan," papar Dadang.

Ia pun mempersilakan masyarakat untuk pilih kelir acak corak, dari ketiga pasangan tersebut masyarakat akan memilih siapa, itu harus sesuai hati nurani.

Selain itu, Dadang juga meminta wartawan untuk menyampaikan informasi tersebut. Agar pada saat 9 Desember partisipasi menguat dan jangan sampai turun. Artinya, ada kesadaran untuk menyampaikan hak pilihnya.

Baca Juga: Viral Pukul Perempuan Karena Dendam, Pemulung Asal Cianjur Ini Diciduk Polisi

"Saya sampaikan seperti itu, klarifikasi saya di acara pesta Hajat Huluwotan. Itu saja dari saya, konfirmasi sudah dilakukan. Bawaslu tanya, tagline tiga paslon benar. Saya bilang benar. Itu nomor satu Nu Pasti Sabilulungan. Nomor dua Dahsyat dan nomor tiga Bedas. Saya sadar? Sadar. Saya sehat? Sehat. Saat pidato saya rasa tidak ada kecondongan. Silakan saja ukur. Tiga-tiganya saya sampaikan," pungkas Dadang.***

Editor: Dadang Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler