Dede Yusuf Dorong Perpustakaan Perbanyak Buku Vocasi

22 Oktober 2020, 13:29 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi (tengah) saat melakukan kunjungan kerja ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Bandung di Jalan Raya Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis 22 Oktober 2020./Ziyan Muhammad/Galamedia/. /

GALAMEDIA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi mendorong perpustakaan nasional dan daerah lebih banyak menyediakan buku atau bahan bacaan bertema keahlian atau keterampilan (vocasi). Karena, saat ini banyak masyarakat korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19 yang mencari peluang usaha.

Menurut Dede, saat ini banyak orang butuh buku keterampilan, ketika angka pengangguran bertambah 7 juta orang mulai berfikir untuk melakukan kegiatan usaha. Seperti menjual masakan online, beternak lele dan lainnya, kata

"Buku keterampilan itu sangat sulit dicari, padahal di perpustakaan itu ada. Nah itu yang harus diperbanyak dan disosialisasikan pada masyarakat saat ini," kata Dede usai melakukan kunjungan kerja ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Bandung di Jalan Raya Al Fathu, Soreang, Kamis 22 Oktober 2020.

Baca Juga: KPK Periksa Dua Saksi dalam Kasus Suap Wali Kota Tasikmalaya

Dikatakan Dede, saat ini banyak orang bertanya kemana mencari buku- buku vocasi atau keterampilan. Diharapkan, dahaga masyarakat akan berbagai buku bahan bacaan vocasi ini bisa disediakan oleh Perpustakaan. Selain itu, agar lebih menarik minat masyarakat untuk datang ke Perspustakaan, penataan ruangan yang nyaman dan menyenangkan.

"Saat pandemi seperti sekarang, datang ke perpustakaan rasanya menjadi tempat yang cocok. Apalagi kalau perpustakaannya nyaman, dilengkapi AC, bisa baca buku gratis dan lebih enak lagi kalau bisa sambil ngopi," ujarnya.

Dede melanjutkan, untuk meningkatkan minat baca masyarakat, memang menjadi pekerjaan besar bagi para penerbit buku dan pengelola perpustakaan. Mereka harus bisa membuat atau menyediakan buku-buku dengan tampilan sampul yang menarik. Selain itu juga kata-kata dalam buku sebaiknya tidak terlalu rapat. Sehingga, ketika dilihat sekilas oleh pembaca, bisa lebih cepat dipahaminya.

Baca Juga: Tak Tinggal Diam, Ozil Tuding China Biang Namanya Tak Masuk Skuad Arsenal Musim Ini

"Menurut saya memang harus diubah metode penyampaian produk untuk mata orang sekarang ini. Teknologi membuat buku menjadi lebih penting ketimbang isinya, karena kalau soal isi itu di internet juga ada," terangnya.

Sebagai wakil Ketua Komisi X yang mempunyai mitra kerja dibidang perpustakaan, tentunya menjadi salah satu concern pehatiannya. Baik itu perpustakaan nasional maupun daerah. Pihaknya mendorong minat literasi masyarakat. Selain itu, dari sisi kearsipan perpustakaan pihaknya mendorong adanya terobosan masuk kepada industri 4.0.

"Pendidikan kita 60 persen berorientasi pada SMP dan SD. Tingkat kelulusan SMA hanya 20 persen dan D3 S1 itu hanya 10 persen. Makin tinggi pendidikan makin tinggi juga minat bacanya. Nah ini juga menunjukkan minat baca masyarakat kita masih kurang, ini bisa saja karena bukunya mahal, akses yang sulit dan lainnya," ungkapnya.

Baca Juga: Seorang Relawan Uji Vaksin Covid-19 Meninggal Dunia

Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bandung, Tri Heru Setiati, mengatakan animo masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan memang berkurang karena adanya pandemi virus corona. Namun dari sisi kunjungan dan aktivitas secara daring tetap tinggi.

Salah satunya terlihat dari perlombaan presentasi buku, dan bukunya bersumber dari e-book Sabilulungan.

"Dengan segala kreativitasnya mereka tunjukkan melalui daring, dan sangat bagus.  Walaupun pandemi, melalui daring bisa dilakukan kegiatan peningkatan keterampilan maupun kebahagiaan untuk berliterasi," ujar Tri.

Selama pandemi virus corona ini, lanjut Tri, Perpustakaan Daerah Kabupaten Bandung dibuka dan tertutup. Artinya, jika ada anggota yang memerlukan buku, maka bisa melalui aplikasi dan disiapkan oleh petugas.

Baca Juga: PDIP Bantah Pemerintah Represif, Buktinya Rocky Gerung Sering Caci Maki Jokowi Tapi Tak Dipenjara

Selain itu, perpustakaan ini juga menyediakan buku bacaan di plaza terdapat perpustakaan keliling yang dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Perpustakaan ini memiliki 25 ribu eksemplar buku dengan 11 ribu judul buku fisik. Kemudian e-book ada 2.500 judul buku. Kalau idealnya ada 50 ribu buku, mudah-mudahan ke depannya bisa kami penuhi," katanya.***

 

Editor: Kiki Kurnia

Tags

Terkini

Terpopuler