Kasus Covid-19 Klaster Pesantren di Garut Terus Membengkak

24 Oktober 2020, 12:18 WIB
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/Gerd Altmann/

GALAMEDIA - Kasus Covid-19 dalam klaster pondok pesantren di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus bertambah.

Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 setempat, hingga saat ini tercatat ada 110 kasus.

Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan yang keluar Jumat 23 Oktober 2020 malam, yang menunjukkan penambahan 110 pasien positif Covid-19 dalam klaster pondok pesantren.

Baca Juga: Kebakaran Besar Terjadi di Kelapa Gading, Seorang Warga Meninggal Dunia

"Telah terjadi outbreak luar biasa, di mana dari 720 sampel (yang diperiksa) ada 110 orang (positif Covid-19) yang berasal dari klaster pesantren," ujar Rudy sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kabupaten di Garut, Sabtu 24 Oktober 2020.

Bupati menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah yang terlibat dalam penanganan Covid-19 bergerak cepat untuk menekan penularan virus corona di lingkungan pondok pesantren.

"Saya instruksikan para camat, kades, lurah, selaku anggota untuk melakukan pemantauan ke pondok pesantren dan melakukan upaya preventif bila ada warga yang punya gejala klinis," tuturnya, dilansir Antara.

Baca Juga: Demokrasi di Indonesia Sudah Kriminal, Rizal Ramli: Hanya Mengabdi untuk Bandar

Dia juga meminta warga, termasuk pengurus dan penghuni pondok pesantren, yang mengalami gejala gangguan pernafasan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Fasilitas pelayanan kesehatan di Garut, menurut dia, siaga 24 jam untuk memeriksa dan merawat pasien yang mengalami gejala maupun positif tertular Covid-19.

Baca Juga: Guru Perlu Berinovasi, Bukan Hanya Membebani Siswa dengan Setumpuk Tugas

"RSUD dr Slamet siap 24 jam, Rumah Sakit Medina juga siap siaga untuk isolasi dan mengobati, puskesmas juga semua siap," imbuhnya.

Menurut data pemerintah kabupaten, jumlah akumulatif pasien Covid-19 di Garut sebanyak 575 orang dengan perincian 80 orang menjalani isolasi mandiri, 187 orang menjalani perawatan di rumah sakit, 293 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 15 orang meninggal dunia.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler