Harus disadari jika dampak yang ditimbulkan di dunia maya, baik positif maupun negatif, ternyata dapat lebih masif dari dunia fisik.
"Mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus mengakui bahwa media sosial telah dapat dimanfaatkan sebagai media propaganda, media perang urat syaraf," ujarnya.
Lebih lanjut Panglima TNI menuturkan, dengan pengunaan dan jangkauan yang luas, media sosial menjadi media yang efektif untuk melakukan perang informasi ataupun perang psikologi.
Baca Juga: Diwarnai Aksi Bakar Spanduk, Massa Sebut Habib Rizieq Positif Covid-19
"Sekarang kita mengenal hastag, trending topic. Dahulu kita menyebutnya sebagai tema propaganda," katanya.
Apa yang disampaikan Hadi itu mendapat sorotan dari ekonom senior Rizal Ramli. Ia pun menyebut langkah Panglima TNI sudah bertindak terlalu jauh.
"Mas Hadi,, Panglima TNI,, ini mah sudah kejauhan. Bukan tugas TNI ngatur dinamika masyarakat sipil," begitu cuit Rizal Ramli dikutip Galamedia, Senin, 23 November 2020.
Baca Juga: Ini Lima Tanaman Lidah Mertua yang langka dan Harganya Mahal
Mas Hadi,, Panglima TNI,, ini mah sudah kejauhan ???? Bukan tugas TNI ngatur dinamika masyarakat sipil. TNI perlu siapkan counter cyber war, untuk hadapi ancaman perang cyber dari negara2 lain. Bukan cawe2 urusan sipil,, aya2 wae Mas Hadi ???????? https://t.co/OCeiVFVMwz— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) November 23, 2020
Dalam cuitannya, mantan menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini menyebut TNI seharusnya lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi counter yber war.