Terungkap! Gara-gara Prabowo Subianto dan Amin Rais, Habib Rizieq 'Dimusuhi' Penguasa

- 24 November 2020, 06:04 WIB
Habib Rizieq Shihab saat bersama Amien Rais dan Prabowo Subianto pada tahun 2018.
Habib Rizieq Shihab saat bersama Amien Rais dan Prabowo Subianto pada tahun 2018. /Twitter @Badsusy4/

GALAMEDIA - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman blak-blakan mengungkapkan dua periode perlakuan pemerintah Indonesia terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) saat berada di Arab Saudi sebelum pulang ke tanah air, Selasa, 10 November 2020.

Hal tersebut diungkapkan dalam tayangan video YouTube pada kanal Akbar Faizal Uncensored dikutip Selasa 24 November 2020.

Disebutkan, setelah 7 bulan pertama Imam Besar FPI umrah ke tanah suci permintaan untuk pulang kepada HRS sangat kuat. Seperti diketahui, pada April 2017 HRS menjalankan umrah hingga akhirnya baru kembali pulang dua pekan lalu.

Sekretaris Umum FPI Munarman saat berbincang-bincang dengan Akbar Faizal.
Sekretaris Umum FPI Munarman saat berbincang-bincang dengan Akbar Faizal.


"Desember 2017, permintaan pulang kepada Habib Rizieq kenceng. Bahkan ada orang yang siap menjemput Jet pribadi. Iya kan. Sampai orangnya cerita di media online saat itu," ungkapnya dalam perbincangannya dengan Akbar Faizal.

"Namun saat itu statusnya masih tersangka. Jadi dugaan, ya dugaan saya, beliau dibujuk pulang untuk diproses hukumnya," kata Munarman.

Waktu terus berjalan hingga akhirnya sejumlah kasus HRS mendapat SP3 (surat penghentian penyidikan dan penuntutan). Munarman mengungkapkan, ada utusan dari pemerintah yang datang menemui HRS di tanah suci untuk mengabari hal itu.


Saat ditanya apakah itu utusan resmi, Munarman menjawab mengiyakannya. Saat ditanya kenapa tak diumumkan kalau itu sudah resmi, "Ya bisa disebut resmi tapi tak resmi. Ya begitulah lucunya di tanah air ini," jawabnya.

Setelah tuntas masalah hukumnya, HRS sebenarnya sudah tidak ada malasah dengan pemerintah. Hrs bisa hidup nyaman di tanah suci.

Namun pada Ramadhan 2018, Prabowo Subianto dan Amien Rais menemui HRS di tanah suci Mekkah setelah menjalankan ibadah umrah. Hal inilah menandai terjadinya periode kedua perlakuan pemerintah kepada HRS.

Hal itu diketahui saat HRS hendak memperpanjang visa tiga bulan terakhir 2018. "Exitnya tak boleh keluar saat mau ke Turki. Tapi tidak ditahan Imigrasi, hanya disuruh kembali," ungkapnya.

Disebutkan, HRS langsung cari tahu permasalahannya kenapa. "Setelah didesak, pihak imigrasi mengatakan, silahkan Anda ke kantor Intelijen Arab Saudi saja. Wah kaget kan, ini ada apa. Imigrasi sebut kami hanya jalankan instruksi," kata Munarman.

HRS pun langsung mendatangi kantor Intelijen Arab Saudi untuk mencari tahu penyebab dirinya tak mendapatkan exit permit.

"Saat ditanya, mereka menyebut Anda itu buronan, anda terlibat kasus pencucian uang. Pokoknya ada 17 kasus yang disebutkan si Intelijen itu," katanya.

Terkait hal itu, HRS pun langsung memberikan penjelasan satu per satu. Hingga akhirnya terpaksa mengeluarkan dokumen rahasia.

Saat didesak sebenarnya dokumen rahasia apa yang dipegang HRS, Munarman mengaku tak bisa membukanya saat ini.

Sedikit saja, desak Faizal. "Ya intinya mencoba untuk tak saling mengganggu, ya begitu paling," jawab Munarman.

Kemudian Munarman melanjutkan ceritanya, "Setelah kaget melihat dokumen itu, pihak intelijen Arab meminta Habib untuk pulang. Kami akan klarifikasi ulang kata pihak sana".

Dalam proses itu, ada dua operasi intelijen dari tanah air. "Pertama saat makan malam. Itu tanya aja Fadli (ZOn) dan Fahri (Hamzah), saat itu mereka menyaksikannya. Ada polisi tiba-tiba menanyakan passport. Ya sempet 1x24 jam," katanya.

"Ya kemudian kasus bendera," lanjutnya.

Disebutkan, Desember 2019 otoritas Arab Saudi sudah menyatakan masalah sudah "clear". Mereka mencabut status palsu tersebut. "Ya mereka menyebutnya informasi sampah, begitu kalau diterjemahkan ," tambanya.

Mereka pun, lanjut Munarman, menawarkan tinggal di Arab Saudi dalam jangka waktu lama. "Mereka menawarkan greencard. Kalau di sana Igoma namanya. Karena mereka khawatir. Mereka memohon agar Habib tak terburu-buru pulang karena khawatir ada pihak ketiga yang mengancam jiwa anda. Mereka bilang begitu," ungkapnya.

Namun HRS tetap kembali ke tanah air. Pada 10 November 2020, sekitar pukul 09.35 WIB HRS tiba di Bandara Soekarno-Hatta.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x