Didesak Akbar Faizal, Munarman Akhirnya Terayu Membongkar Dokumen Rahasia Habib Rizieq dengan BIN

- 24 November 2020, 08:24 WIB
Juru bicara FPI Munarman, tangkap layar Youtube/Akbar Faisal Uncensored
Juru bicara FPI Munarman, tangkap layar Youtube/Akbar Faisal Uncensored /Youtube

GALAMEDIA - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman sedikit membongkar soal dokumen rahasia perjanjian antara Habib Rizieq Shihab (HRS) dan Badan Intelijen Negara (BIN)

Hal tersebut diungkapkan dalam tayangan video YouTube pada kanal Akbar Faizal Uncensored dikutip Selasa 24 November 2020.

Soal dokumen rahasia tersebut pertama kali diungkap HRS beberapa jam setelah kepulangannya dari tanah suci Mekkah 10 November 2020.

Sekretaris Umum FPI Munarman saat berbincang-bincang dengan Akbar Faizal.
Sekretaris Umum FPI Munarman saat berbincang-bincang dengan Akbar Faizal.


Hal tersebut bermula saat dirinya diperiksa pemeriksaan Pemerintah Arab Saudi. Dewan keamanan Arab Saudi melakukan itu karena mendapat informasi Habib Rizieq adalah buronan yang melarikan diri.

"Katanya saya ini buronan, melarikan diri, ada persoalan hukum yang saya hadapi, saya katanya red notice, nanti bahaya untuk keamanan Saudi," kata HRS.

Kepada Dewan Keamanan Arab Saudi, Habib Rizieq mengakui pernah tersangkut dua kasus hukum. Namun kedua kasus itu tak berlanjut seiring adanya surat surat penghentian penyidikan dan penuntutan (SP3).

"Itu saya jelaskan kepada Arab Saudi dengan menggunakan bahasa Arab. Soalnya di sana tidak ada SP3," katanya.

Baca Juga: Unggah Foto Baca Buku 'How Democracies Die', Rocky Gerung Sebut Lebih Elegan dari Menurunkan Baliho

Kemudian, Pemerintah Saudi kembali bertanya apakah Rizieq memiliki masalah dengan Badan Intelijen Negara (BIN) Indonesia atau tidak, HRS tentunya menjawab tidak.

Bahkan Habib mengaku menjalin hubungan kerja sama dengan badan intelijen itu. "Saya punya dokumen, perjanjian antara saya dengan Badan Intelijen Negara Indonesia. Saya terjemahkan lagi dalam bahasa Arab. Resmi di situ," kata HRS.

Dia tidak menjelaskan lebih rinci jenis kerja sama yang dijalinnya dengan badan intelijen negara tersebut. Habib Rizieq mengatakan dokumen kerja sama itu hanya dia buka dalam keadaan terdesak.

"Dokumen ini belum dibuka ke masyarakat. Saya pikir tidak perlu kecuali kalau darurat," katanya.

Habib Rizieq mengklaim Pemerintah Arab Saudi langsung minta maaf. Pemerintah Saudi pun terkejut ketika melihat dokumen tersebut.

Baca Juga: Terungkap! Gara-gara Prabowo Subianto dan Amin Rais, Habib Rizieq 'Dimusuhi' Penguasa

Saat didesak terus Akbar Faizal, Munarman menyingkapkan sedikit soal dokumen rahasia tersebut. Sebelumnya Munarman pun enggan membeberkan perihal dokumen.

"Ya intinya mencoba untuk tak saling mengganggu (Antara HRS dan BIN), ya kira-kira begitu," jawab Munarman.

Seperti yang diceritakan HRS sebelumnya, Munarman pun menyatakan dokumen tersebut sempat membuat kaget pihak Arab Saudi. Sehingga pihak Arab Saudi berjanji untuk mencari klarifikasi sendiri bukan berdasarkan informasi.

Kemudian Munarman melanjutkan ceritanya, "Setelah kaget melihat dokumen itu, pihak intelijen Arab meminta Habib untuk pulang. Kami akan klarifikasi ulang kata pihak sana".

Meski begitu, HRS masih belum aman. Ada dua operasi intelijen dari tanah air. "Pertama saat makan malam. Itu tanya aja Fadli (ZOn) dan Fahri (Hamzah), saat itu mereka menyaksikannya. Ada polisi tiba-tiba menanyakan passport. Ya sempet 1x24 jam," katanya.

"Ya kemudian kasus bendera," lanjutnya.

Disebutkan, Desember 2019 otoritas Arab Saudi sudah menyatakan masalah sudah "clear". Mereka mencabut status palsu tersebut. "Ya mereka menyebutnya informasi sampah, begitu kalau diterjemahkan ," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x