Honor Petugas Pengantar Jenazah Pasien Covid-19 Belum Dibayar, Ini Penjelasan RSU dr Slamet Garut

- 30 November 2020, 07:52 WIB
  Petugas pengantar jenazah Covid-19, saat mengantarkan pasien yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19, Minggu 29 November 2020.
Petugas pengantar jenazah Covid-19, saat mengantarkan pasien yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19, Minggu 29 November 2020. /Robi Taufik Akbar

GALAMEDIA - Petugas pemakaman jenazah berstandar Covid-19 yang juga pengantar jenazah di RSU dr Slamet Garut, Jawa Barat, sudah empat bulan tidak menerima intensif, terhitung sejak bulan Agustus hingga November.

Padahal petugas yang terdiri 7 orang tersebut bekerja selama 1x24 Jam. Apalagi jika terdapat pasien Covid-19 yang meninggal dengan jumlah banyak.

Baca Juga: Inalillahi, Delapan Orang Tewas dalam Kecelakaan di Tol Cipali

"Sudah sering kasbon, bingung istri di rumah setiap bulan menanyakan intensif atau uang honor," ujar Bah Oyon salah satu petugas, saat ditemui di Kecamatan Cibatu usai mengantar jenazah yang terkonfirmasi Covid-19, Minggu 29 November 2020.

Dikatakan Bah Oyon, intensif atau honor yang diterima bersama 6 orang petugas lainnya sebesar Rp 10 Juta di bagi 7 petugas. Kendati jumlahnya sangat minim tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19 terus dijalani walaupun dalam satu hari lebih dari 1.

"Aneh juga, kenapa terlambat pembayaran intensifnya. Kita satu tim menunggu dan menunggu. Ini sudah empat bulan," ucapnya.

Baca Juga: Ketum PBNU Said Aqil Siradj Positif Terpapar Covid-19

Menjadi petugas pengantar dan memakamkan pasien Covid-19, bukan hal yang mudah, melainkan berjuang ditengah wabah ini terus merebak.

"Sejak pagi sampai subuh saja, sekarang masih ada pasien yang meninggal dunia yang harus diantar sekaligus memakamkan," ucapnya.

Selain banyak resiko, kata Bah Oyon, seharusnya Pemerintah Kabupaten Garut memperhatikan para petugas yang bekerja tidak mengenal lelah terlebih resikonya tertular virus Covid-19.

Baca Juga: Bima Arya Ngadu ke Satgas Covid-19 Soal Habib Rizieq dan RS UMMI

"Sejak pagi terus memakai pakaian APD lengkap dengan masker serta sarung tangan yang berlapis. Tak jarang keringat terus keluar sampai membasahi seluruh tubuh," jelasnya.

Diketahui semenjak Covid-19 terus merebak, bukan saja para petugas pengantar dan memakamkan jenazah saja yang sempat mengalami keterlambatan dalam hal pembayarab intensif atau honor. Melainkan petugas ambulance 911 sijeruk terlebih dahulu mengalami hal serupa.

Sementara Direktur RSU dr Slamet Garut, dr. H.Husodo Dewo Adi, membenarkan terkait belum di bayarkan honor atau intensif bagi tenaga relawan pengantar dan pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Baca Juga: Disebut Kabur dari RS UMMI, Habib Rizieq Muncul di Video: Sebentar Lagi Kita Akan Ketemu

Hal ini diakibatkan masih dilakukan pengkajian penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), oleh pihak Bappeda.

"Ya, pembayarannya menggunakan alokasi anggaran BTT, saat ini masih dalam pengkajian Bappeda. Sehingga mengalami keterlambatan," ucapnya.

Namun kendati demikian, pelayanan penanganan pasien Covid-19 di RSU dr. Slamet terus berjalan. Mengingat lonjakan setiap harinya terus terjadi.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah