Bocor Hasil Survei, Pasangan Nia-Usman Ungguli Dua Paslon Lain

- 4 Desember 2020, 10:44 WIB
Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina-Usman Sayogi.
Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina-Usman Sayogi. //Ziyan M. Nasyith/Galamedia/

GALAMEDIA - Jelang hari pencoblosan Pilbup Bandung pada 9 Desember 2020, diramaikan dengan bocornya dokumen rahasia milik salah satu kantor konsultan politik nasional di sejumlah grup sosial media WhatsApp.

Dokumen rahasia itu memuat sejumlah informasi tentang pelaksanaan Pilbup Bandung 2020, termasuk hasil survei popularitas dan elektabilitas tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung.

Dalam dokumen yang diterima awak media, dokumen tersebut berupa data tampilan powerpoint. Di slide pertama, terdapat paparan yang berisi tentang angka elektabilitas para pasangan calon. Dokumen ini rupanya hasil rilis terbaru dari Poldata Indonesia Konsultan.

Baca Juga: Upaya Tak Kenal Lelah Tapak Tiara dan SEGWWL, Situ Citere Pengalengan Kini Kembali Tergenang

Adapun informasi tingkat elektabilitas yang tercantum yakni paslon nomor urut 1, Kurnia Agustina-Usman Sayogi sebesar 40,91 persen yang ditunjukkan dalam angka dan grafik batang berwarna kuning. Kemudian elektabilitas paslon nomor urut 2, Yena Iskandar Ma'soem-Atep sebesar 10,93 persen yang ditunjukan dalam angka dan grafik batang berwarna merah. Sementara angka elektabilitas paslon nomor urut 3, Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan sebesar 35,03 pesen yang ditunjukkan dalam angka dan grafik batang berwarna hijau.

Selain itu, terdapat angka 13,13 persen di atas grafik batang berwarna putih yang menunjukkan jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters).

Selain terdapat informasi mengenai angka elektabilitas berupa grafik batang, dalam slide tersebut juga tertulis “Dokumen Rahasia. Tidak Untuk Dipublikasikan”. Hasil survei dilakukan pada 23-30 November 2020.

Baca Juga: Pabrik Salah Labeli Obat, Puluhan Ibu Cemas Anak Mereka Terjangkit Sindrom Manusia Srigala

Ketika dikonfirmasi, Direktur Eksekutif Poldata Indonesia Konsultan, Arif Fajar Budiman membenarkan hasil tersebut. Namun dirinya menyatakan heran mengapa informasi tersebut bisa beredar ke publik.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x