Menurut Arif, informasi tersebut hanya disampaikan pada sejumlah orang tertentu saja.
“Data tersebut benar. Survei tersebut dilaksanakan untuk tujuan kajian ilmu. Oleh karena itu dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa rekayasa apapun. Saya heran mengapa itu bisa bocor ke publik,” ujar Fajar saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat 4 Desember 2020.
Baca Juga: Anji Mendadak Muncul dengan Kabar Buruk, Armand Maulana: Innalillahi, Sabar Kasep
Fajar sendiri tidak berkomentar banyak terkait kenapa dokumen sepenting itu bisa bocor ke publik. Kendati demikian, dirinya masih melakukan penelusuran penyebab dokumen tersebut bisa tersebar di grup-grup WhatsApp warga Kabupaten Bandung.***