Hingga 3 Desember, Kasus Terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Bandung Capai 2005 Orang

- 4 Desember 2020, 13:24 WIB
  Kasi Penanggulangan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Han Han Hasanah saat menghadiri Ngawangkong bari ngopi 2020 Sabilulungan di depan Gedung Capetang Pemkab Bandung Soreang, Jumat (4/12/2020).
Kasi Penanggulangan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Han Han Hasanah saat menghadiri Ngawangkong bari ngopi 2020 Sabilulungan di depan Gedung Capetang Pemkab Bandung Soreang, Jumat (4/12/2020). /engkos kosasih

GALAMEDIA - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mengungkapkan kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung terus berkembang. Dari sejak pertama kali kasus virus corona ini muncul di Kabupaten Bandung pada 17 Maret 2020 lalu, hingga 3 Desember 2020, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2005 orang.

"Selama delapan bulan ini terjadi penambahan kasus Covid-19 sebanyak 2004. Pertama kasus Covid-19 itu muncul pada 17 Maret lalu, dan saat ini sebanyak 2005 kasus terkonfirmasi positif Covid-19," kata Kasi Penanggulangan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Han Han Hasanah saat Ngawangkong bari ngopi 2020 Sabilulungan di depan Gedung Capetang Pemkab Bandung Soreang, Jumat 4 Desember 2020.

Menurutnya, dari ribuan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 itu, yang masih dalam perawatan sebanyak 681 orang, sembuh 1.261 orang dan 63 orang meninggal dunia.

"Sebetulnya, yang meninggal itu sangat kami tak harapkan," katanya.

Baca Juga: Polda Jabar Bentuk Tim Khusus untuk Ungkap dan Tangkap Aktor Intelektual Adzan dengan Ajakan Jihad

Ia pun berusaha untuk mengimbau masyarakat karena masih banyak warga yang abai dan tak peduli terhadap ancaman pandemi Covid-19.

"Mereka mengatakan, bahwa Covid-19 ini rekayasa, dan ada yang mengatakan konpirasi. Bahkan ada tudingan bahwa dokter sudah meng-Covid-19 pasien yang tak terpapar Covid. Ya ampun, kita tak seperti itu. Dinkes pun enggak mau dengan adanya kejadian ini," katanya lagi.

Sebenarnya, imbuh Han Han, ketika ada kasus positif Covid-19, para petugas kesehatan pun stres. Disaat ada kasus itu, tenaga kesehatan melakukan penanganan lanjutan untuk melakukan pemeriksaan terhadap warga lainnya yang sebelumnya sempat kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kami tak mungkin mempositifkan pasien yang negatif Covid-19. Inginnya kami dari hasil lab itu negatif," katanya

Baca Juga: Benny Wenda Tegas Klaim Orang Papua Barat Menentang Pendudukan Indonesia

Ia juga mengajak kepada insan media untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mewaspadai ancaman pandemi Covid-19 tersebut. "Jangan sampai setelah keluarga atau saudara yang terkonfirmasi positif Covid-19, baru merasakan perihnya dampak Covid-19 tersebut. Ada dalam sebuah kejadian, satu keluarga positif Covid-19, di antara anggota keluarganya (ibunya) meninggal dunia. Sehingga anak-anaknya yang sama-sama positif tak bisa mengantar jenazah ibunya ke pemakaman," jelasnya.

Ia menegaskan, bahwa Covid-19 itu ada, sehingga masyarakat harus waspada dan tetap dalam kondisi sehat.

Han Han mengatakan, untuk mengurangi risiko penularan pandemi Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung sudah melakukan kesiapsiagaan di lingkungan puskesmas dan rumah sakit. Selain itu melakukan pemeriksaan terhadap warga yang sebelumnya sempat kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Laporan dan Foto-foto Bocor, Pentagon Khawatir Makhluk Luar Angkasa Bersembunyi di Samudra Atlantik

"Gejala suspect Covid-19 bisa ditandai dengan panas badan, batuk, pilek, sesak napas. Bahkan saat ini banyak gejala, selain panas juga hilang penciuman," katanya.

Han Han pun menyebutkan, kluster risiko penyebaran pandemi Covid-19 di antaranya kluster keluarga, pondok pesantren, dan perkantoran.

"Kluster keluarga, sebagian besar menjalani isolasi mandiri di rumah.
Kluster keluarga itu karena pendisiplinan keluarga dalam menerapkan protokol kesehatan yang kurang hati-hati, apalagi disaat anggota keluarga mereka beraktivitas di luar rumah," kata Han Han.

Baca Juga: Tinjau Jelang Soft Launching, Menhub : Pelabuhan Patimban Siap untuk Beroperasi Secara Terbatas

Dikatakannya, disaat makan bareng juga harus hati-hati karena rawan terjadi penularan pandemi Covid-19. Lebih lanjut Han Han menyebutkan, bahwa pemerintahan saat ini dalam rangka persiapan memasuki zona orange dari zona merah. **

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x