Tensi Semakin Panas, China Tuding AS Lakukan Penindasan Politik

- 7 Desember 2020, 17:55 WIB
Ilustrasi perseteruan antara China dan Amerika Serikat. (PIXABAY)
Ilustrasi perseteruan antara China dan Amerika Serikat. (PIXABAY) /

GALAMEDIA - Tensi hubungan antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin memanas. Hal itu dipicu pembatasan visa oleh AS untuk para pejabat Partai Komunis China.

China dengan tegas menentang dan mengecam keras Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang menjatuhkan sanksi kepada Departemen Perserikatan Pekerja Garda Depan Partai Komunis China (CCP).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying pada Senin 7 Desember 2020 menyatakan, pihaknya akan mengambil langkah-langkah sah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan, keamanan dan hak-hak pembangunannya.

Baca Juga: Rombongan Habib Rizieq Tewas Ditembak, Warganet: Yang Nantangin OPM Kok Emosinya ke Petamburan

Menlu AS Pompeo pada Jumat mengatakan bahwa ia telah memberlakukan pembatasan visa untuk para pejabat China dan lainnya yang menggunakan atau mengancam akan menggunakan kekerasan, pembukaan informasi pribadi atau taktik pemaksaan lainnya untuk mengintimidasi para kritikus.

Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump kembali membatasi masa berlaku dan penerbitan visa untuk sejumlah anggota Partai Komunis China beserta keluarganya, menurut laporan New York Times (NYT), Kamis, 3 Desember 2020.

Menurut China, keputusan itu merupakan bentuk penindasan politik yang ditujukan terhadap warganya.

Baca Juga: Shock dan Luar Biasa Mengejutkan, DPR Desak Pembentukan Tim Pencari Fakta Penembakan Anggota FPI

Berdasarkan aturan baru itu, yang berlaku mulai Rabu 2 Desember 2020, sejumlah anggota partai dan keluarganya hanya dapat mengajukan visa sekali masuk ke AS dan waktu visa hanya berlaku sampai satu bulan, kata beberapa narasumber sebagaimana dikutip dari NYT.

Dilansir Antara, warga China, termasuk anggota Partai Komunis, sebelumnya dapat mengajukan visa kunjungan ke AS untuk waktu lebih dari 10 tahun, kata sumber yang sama.

Baca Juga: Potongan Tubuh Manusia di Dalam Kantong Kresek Hebohkan Warga Bekasi

"Keputusan itu merupakan bentuk lebih lanjut dari penindasan politik terhadap China yang dilakukan oleh sejumlah pihak anti China di AS yang memiliki bias ideologi dan masih menyimpan mentalitas perang dingin," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, saat jumpa pers, Kamis.

Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, sebagaimana dikutip NYT, mengatakan keputusan itu merupakan bagian dari upaya melindungi AS dari "pengaruh jahat" Partai Komunis China.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x