Banser Jabar Tampol Ridwan Kamil Soal 'Serangan' ke Mahfud MD, Yudi: Jangan Cengeng!

- 17 Desember 2020, 16:30 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Mapolda Jabar, Rabu 16 Desember 2020.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Mapolda Jabar, Rabu 16 Desember 2020. /Remy Suryadie/galamedia

GALAMEDIA - Gubernur Jabar Ridwan Kamil dianggap hanya membuat gaduh di tengah masyarakat semakin menjadi-jadi.

Hal itu tak lepas dari pernyataannya yang menuntut tanggung jawab Menkopolhukam Mahfud MD terkait kerumunan saat penjemputan Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta.

Satuan Koordinasi Wilayah Barisan Ansor Serbaguna (Satkorwil Banser) Jawa Barat pun ikut angkat bicara. Banser Jabar menilai tak ada yang salah dengan pernyataan Mahfud MD soal penjemputan Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga: Mengejutkan! Ini Reaksi MUI Soal Rencana Aksi FPI ke Istana Negara, Amirsyah: Harus Beretika

"Bahwa diperbolehkan dengan catatan tertib dan mematuhi protokol kesehatan. Kan sangat jelas, soal pelanggaran yang dilakukan para penjemput, ya berarti mereka tidak mengindahkan imbauan tersebut," ujar Komandan Banser Jabar, Yudi Nurcahyadi dalam keterangannya, Kamis, 17 Desember 2020.

Yudi juga menyinggung pemeriksaan Ridwan Kamil oleh Polda Jabar terkait kerumunan yang terjadi di Megamendung. Menurut Yudi, itu adalah hal yang semestinya dilakukan oleh aparat berwajib, karena kejadiannya ada di wilayah Jabar.

"Dan Emil sebagai penanggungjawab gugus tugas covid-19 di Jabar. Karena itu Emil tidak perlu cengeng menyalahkan pihak pihak lain," katanya.

Baca Juga: Amien Rais Ngebet Temui Jokowi, Minta Pemerintah Tak Beri 'Angin Kencang' ke Komunis

"Itulah risiko yang harus ditanggung oleh dirinya sebagai gubernur. Masa komandan satkorwil Banser yang harus tanggung jawab. Kan lucu, nanti diketawain kepala daerah lain. Aya aya wae," lanjut Yudi.

Tangkapan layar cuitan Mahfud MD.
Tangkapan layar cuitan Mahfud MD. Twitter/ @mohmahfudmd

Dalam keterangannya, Yudi juga mengingatkan Ridwan Kamil agar fokus ngurus masyarakat Jabar terutama dalam penanganan Covid 19 yang semakin tak terkendali.

"Daripada bikin gaduh masyarakat, lebih baik Emil bekerja ngurus masyarakat Jabar dengan serius. Sikap dan pernyataan demikian hanya mengganggu stabilitas yang sedang fokus diatasi oleh pemerintah pusat," terang

Yudi menegaskan, saat ini kasus Covid-19 di Jabar masih terus menaik. Bahkan pada Rabu, 16 Desember 2020, Jabar menempatkan penambahan kasus baru tertinggi sebanyak 1.434 kasus.

Baca Juga: Datangi Kapolri Tak Ada di Tempat, Amien Rais: Pokoknya Ingin Ketemu

Demikian pula, dengan zona merah di Jabar meningkat menjadi 8 daerah. Sehingga tingkat risiko penularan yang dihadapi masyarakat cukup tinggi.

"Meningkatnya angka kasus Covid-19 di Jabar akhir-akhir ini menandakan langkah dan kebijakan yang dilakukan Ridwan Kamil sangat tidak efektif. Padahal telah menyedot anggaran daerah yang cukup besar, konon menghabiskan belasan triliun rupiah," ungkap Yudi.

Banser Jabar, lanjut Yudi, mengingatkan Emil untuk jadi pemimpin masyarakat yang rendah hati. Sesuai dengan karakter dan ciri masyarakat Sunda.

Baca Juga: Pertajam Skill, Maksimalkan Hasil: ShopeePay Bagikan Kiat Cerdas Fotografi

"Selama ini masyarakat mencermati kata dan sikapnya menunjukkan superioritas dibandingkan dengan kepala daerah lain. Seolah menjadi paling sukses dan berhasil dalam penanganan covid," terangnya.

"Kualitas kepemimpinannya diuji dengan fakta hari ini dimana covid di Jabar semakin tidak terkendali dan menempati posisi puncak secara nasional," tandas Yudi.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x