Wagub Uu Ruzhanul Ulum Dukung Peran Intelijen di Jabar untuk Jaga Kondusivitas

- 17 Desember 2020, 16:28 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. /Rio Ryzki Batee/

GALAMEDIA - Provinsi Jawa Barat memiliki karekteristik yang berbeda dengan provinsi lainnya di Indonesia. Terlebih dengan pemikiran masyarakatnya lebih maju, baik dalam politik dan ideologi, sehingga menimbulkan dinamika beraneka ragam.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa kondisi tersebut  memerlukan peran serta berbagai unsur termasuk intelejen, dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat Jawa Barat yang kondusif. Mengingat Jawa Barat merupakan wilayah  penyangga ibukota negara, yang dapat  mempengaruhi kondusifitas secara nasional.

"Kami mendukung dan mengapresiasi  kegiatan ini, karena sangat bermanfaat dapat memunculkan ide –  ide, inovasi yang lebih update, yang lebih hebat untuk menjaga kondusifitas masyrakata di Jawa Barat. Selain itu, juga bisa bersilaturahmi dengan Kominda di seluruh Jawa Barat," ungkapnya usai Rapat Koordinasi Kominda Jawa Barat di Hotel Grand Preanger Kota Bandung, Jln. Asia-Afrika, Kota Bandung, Kamis 17 Desember 2020.

Baca Juga: Datangi Kapolri Tak Ada di Tempat, Amien Rais: Pokoknya Ingin Ketemu

Menurutnya dengan adanya peran intelejen ini, maka bisa mendeteksi dini situasi dan kondisi masyarakat yang ada di Jawa Barat.

Oleh karena itu, pihaknya berharap intelejen dapat lebih  berbaur dengan berbagai unsur, baik tokoh masyarakat, agama, pengusaha maupun pihak lainnya.

"Bisa lebih bersatu dengan masyarakat, dapat memanfaatkan tokoh masyarakat, untuk mendekati mereka-meraka yang dianggap tidak sesuai dengan situasi dan kondisi," ujarnya.
       
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Intelejen Negara Daerah (Kabinda) Jawa Barat Brigjen TNI Dedy Agus Purwanto menerangkan bahwa peran intelejen di Jawa Barat masih sangat diperlukan.

Baca Juga: Pertajam Skill, Maksimalkan Hasil: ShopeePay Bagikan Kiat Cerdas Fotografi

Diakuinya dnegan kondisi Jawa Barat saat ini, yang dinamis baik dari aspek keamanan, ketertiban, politik hingga isu strategis dengan berjalannya peran intelejen.

Seperti pada Pilkada Serentak 2020, pihaknya merekomendasikan pengawalan protokol kesehatan yang   ketat.

"Deteksi dini kerawanan Pilkada Jawa Barat 2020, kami rekomendasi dalam Pilkada Jabar 2020  himbauan agar tidak melakukan euforia kemenangan berlebihan. Apalagi melakukan pengumpulan massa yang banyak, dan pasangan calon tetap menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan  Umum (KPU)," jelasnya.

Baca Juga: Bantah Mahfud MD, Ridwan Kamil: Saya Tidak Mungkin Panik

Selain itu, Agus juga meminta pemerintah daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/ Kota untuk mengoptimalkan pemanfaatan isolasi terpusat, dalam penanggulanan dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.

Operasi Yustisi yang diperkuat, lanjutnya, dapat memastikan pelaksanaan isolasi terpusat dan  penerapan protokol kesehatan.

"Kami menyarankan agar pemerintah daerah memperketat pembatasan sosial, pembatasan operasi tempat makan, lokasi hiburan mall sampai pukul 20.00 WIB dan implementasi pembatasan sosial berskala mikro," tambahnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x